Sandiaga Diduga Bersandiwara Lagi saat Kampanye, Guntur Romli: Apa Uda Gak Punya Malu?
Sosok pria mengaku sebagai petani bawang di Brebes dan curhat kepada cawapres 02 Sandiaga Uno jadi sorotan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok pria mengaku sebagai petani bawang di Brebes dan curhat kepada cawapres 02 Sandiaga Uno jadi sorotan.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli tak habis pikir dengan Sandiaga Uno yang kembali bersandiwara.
Saat kampanye di Brebes, Senin (11/2/2019), Sandiaga bertemu dan mendengarkan aspirasi sejumlah perwakilan dari ratusan petani di Desa Krasak.
Satu di antara petani yang berbicara dengan Sandiaga Uno adalah Subhan. Video obrolan dengannya Sandiaga Uno unggah di akun Twitternya.
"Terenyuh hati ini ketika mendengar keluhan dari Pak Subhan seorang petani bawang yang hingga menahan air matanya saat kami berdialog di Desa Krasak, Brebes, Jawa Tengah," tulis Sandiaga, Senin (11/2/2019)
Dalam obrolan itu, Subhan mengaku sebagai petani bawang dan saat harga jatuh ia mengutang Rp 15 juta ke bank dan sampai sekarang tidak bisa bayar.
Agar dapat pinjaman utang di bank, Subhan menjadikan rumah orangtuanya jaminan.
"Sekarang gini, ketika bawang harganya rendah, banyak temen-temen saya yang jadi duda. Karena (istrinya) menjadi TKW ke sana, karena ladang-ladang, sawah sudah tidak bisa jadi harapan lagi," tutur Subhan.
Dilansir Kompas.com, Sandi berjanji akan menampung semua keluhan yang disampaikan para petani.
Sandiaga Uno mengaku punya pengalaman terkait harga bawang saat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Dia membeli langsung dari petani bawang Brebes melalui PT Food Station Tjipinang Jaya untuk menjaga pasokan bawang yang saat itu langka dan harganya meroket.
"Waktu itu di DKI, bawang merah harganya naik dan langka. Kami mengambil inisiatif dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, menjalin kerja sama dengan petani bawang Brebes," kata dia.
"Alhamdulillah kami patahkan mitos harga tinggi di hari Lebaran, karena pasokan terjaga. Petani bawang Brebes sejahtera, pedagang bahagia, pembeli tersenyum."
"Kalau Allah mengizinkan kami akan melakukan hal yang sama, namun untuk Indonesia dengan Bulog atau pemangku kepentingan lainnya juga dengan pihak ketiga melalui public private partnership."