Sekjen REMAJA akan Tempuh Jalur Hukum jika Fadli Zon tak Minta Maaf Soal Puisi Doa yang Ditukar
Klarifikasi Fadli Zon terkait puisinya yang berjudul “Doa Yang Ditukar” rupanya belum meredakan amarah para santri yang menghormati KH. Maimun Zubair
TRIBUNMANADO.CO.ID - Klarifikasi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fadli Zon terkait puisinya yang berjudul “Doa Yang Ditukar” rupanya belum meredakan amarah para santri yang menghormati KH. Maimun Zubair (Mbah Moen).
Pada acara diskusi yang diselenggarakan Relawan Millenial Jokowi Ma’ruf (REMAJA) bersama Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN), Ade Irfan Pulungan, Jumat (8/2/2019), Sekretaris Jendral REMAJA, Dhika Yudhistira melontarkan kritik.
“Di tengah banyaknya orang yang menginginkan kampanye damai dan anti hoax, puisi Fadli Zon justru mengandung provokasi dan memuat ujaran kebencian,” tandasnya.
Baca: Soal Pembunuh Wartawan Bali, PDIP Minta Pemerintah Batalkan Remisi Susrama
Baca: Daerah Rawan Guguran Lava Gunung Karangetang Meluas hingga di Laut
Menurutnya, Fadli Zon harusnya bisa lebih bijak sebelum mempublikasikan sesuatu, karena tindakannya hanya membuat situasi kampanye semakin memanas. Jika sudah demikian, tidak mudah untuk menenangkan publik.
Meski mengatakan bahwa puisi tersebut tidak memiliki maksud tertentu, rupanya banyak yang sudah terlanjur sakit hati dengan puisi yang dibuat Fadli Zon pada 3 Februari lalu.
Baca: Ditahan di Lapas Salemba, Istri Mandala Shoji: Insya Allah kalau Keluar jadi Seorang Hafizh
Baca: Caleg dari Gerindra Ini Tewas dengan Leher Tergantung Tali, Dicelananya Ditemukan Air Ini
Ketua Umum REMAJA, Misbahul Ulum juga memberikan ultimatum akan mengambil tindakan tegas, jika dalam waktu dekat tidak ada itikad baik Fadli Zon untuk meminta maaf secara tertulis dan terbuka.
“Tentu kami akan menerima permintaan maafnya dengan ikhlas, bila Fadli Zon juga melakukannya secara iklhas, tertulis, dan terbuka. Jika tidak, maka kami siap mengambil jalur hukum,” tutupnya.
Merespons aksi protes tersebut, Fadli menegaskan puisi yang dibuatnya tidak ditujukan kepada Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen. Dia meminta semua pihak tidak membuat interpretasi atas puisinya yang berpotensi melarut-larutkan masalah.
"Saya udah menyatakan waktu menjawab dari Menteri Agama juga bahwa itu sama sekali bukan untuk Pak Kiai Maimun Zubair, Mbah Moen. Tidak ada dan tidak ada sedikit pun indikasi ke sana," kata Fadli Zon saat dihubungi, Jumat (8/2). (Tribunnews/detik.com)