Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Biaya Bagasi Berdampak Pada Perekonomian, Jadi Pengeluaran Tambahan

Mungkin jika ini sudah berlangsung lama, bisa dipertimbangkan untuk jadi acuan perhitungan inflasi

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Charles Komaling
Aviation Stack Exchange via Tribuntravel.com
Ilustrasi bagasi pesawat 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kebijakan bagasi berbayar mulai diberlakukan dua maskapai swasta untuk penerbangan domestik.

Kebijakan ini secara langsung berdampak pada perekonomian warga. Biaya bagasi kini menjadi pengeluaran tetap bagi orang yang melakukan perjalanan dengan volume barang bawaan lebih dari batas yang ditetapkan.

Meski begitu, biaya bagasi ini belum menjadi komponen pengukuran inflasi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Dr Ateng Hartono mengatakan, biaya bagasi merupakan pengeluaran tetap tapi perlu perubahan metode perhitungan inflasi.

"Apalagi kan ini kebijakan relatif baru. Mungkin jika ini sudah berlangsung lama, bisa dipertimbangkan untuk jadi acuan (perhitungan inflasi)," ujar Ateng kepada Tribun Manado, Senin (4/2/2019).

Selama ini hanya harga tiket yang dijadikan acuan pengukuran inflasi. BPS biasanya mengacu harga tiket yang di-publish maskapai di website ataupun di situs penyedia tiket pesawat online.

"Sementara, harga tiket itu belum termasuk biaya bagasi," katanya.

Namun, Ateng memastikan biaya bagasi itu menjadi komponen penentu pertumbuhan ekonomi. "Jika ini sudah berjalan konstan, tentu akan menjadi pertimbangan," katanya.

Seperti diketahui, dua maskapai swasta mulai menerapkan bagasi berbayar untuk penumpang domestik.

Pertama, Lion Air yang menerapkan bagasi berbayar sejak 22 Januari 2019.
Sementara, Citilink akan menerapkan kebijakan bagasi berbayar ini mulai 8 Februari 2018.

Perlu penyesuaian
Kebijakan maskapai penerbangan swasta menerapkan bagasi berbayar mempengaruhi perekonomian masyarakat.

Biaya bagasi kini menjadi pengeluaran tetap bagi orang yang melakukan perjalanan dengan volume barang bawaan lebih dari batas yang ditetapkan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara, Soekowardojo mengatakan perlu ada penyesuaian pengukuran indikator inflasi.

"Kalau dulu harga yang dibayar konsumen harga tiket saja, sekarang harga tiket dan biaya bagasi," kata Soekowardojo, Senin (4/2/2019).

Menurutnya, biaya bagasi menambah instrumen pengukuran pertumbuhan ekonomi.

"Intinya perlu perbaikan metode pengukuran pasca naiknya biaya transportasi," katanya.

Seperti diketahui, dua maskapai swasta mulai menerapkan bagasi berbayar untuk penumpang domestik.

Pertama, Lion Air yang menerapkan bagasi berbayar sejak 22 Januari 2019. Sementara, Citilink akan menerapkan kebijakan bagasi berbayar ini mulai 8 Februari 2018. (*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved