Terkait Pernyataan Gaji ASN, Fadli Zon : Sebaiknya Kementerian Janganlah Berkampanye,
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menanggapi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) soal gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) yang viral
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menanggapi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara soal gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kini viral.
Menurut Fadli Zon, gaji yang diterima oleh ASN bukan berasal dari presiden.
Namun, gaji ASN berasal dari uang pajak dan angaran pendapatan negara.
"(Gaji PNS) dari uang yang namanya uang pajak, dan juga dari anggaran pendapatan yang diterima negara," papar Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (1/2/2019).
"Jadi jangan pernah berpikir presiden menggaji ASN, presiden menggaji pegawai negeri sipil atau pegawai pemerintah lainnya," jelasnya.
Untuk itu, Fadli menegaskan, sebaiknya seorang menteri tidak mengeluarkan pernyataan bernada kampanye.
"Saya kira ini harus diluruskan dan sebaiknya kementerian-kementerian itu janganlah berkampanye, mengarahkan pegawai-pegawainya untuk memilih salah satu," ungkap Fadli.
"Serahkan saja kepada mereka untuk memilih. Jadi jangan diarah-arahkan atau dikondisikan," tegasnya.
Baca: Soal Pencabutan Lagu Indonesia Raya, Jubir Wapres : Bela Negara dan Nasionalisme Tidak Bisa Ditawar
Baca: Polres Minahasa Imbau Warga Jangan Percaya Info Hoaks soal Pintu Air PLTA Tonsea Lama
Baca: Gubernur Olly Dondokambey Temui Langsung Korban Banjir dan Longsor di Manado, Berikut Foto-fotonya
Terkait hal itu, sebelumnya Rudiantara diketahui meminta ASN memilih desain untuk stiker sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di kantor Kementerian kominfo.
Hal itu disampaikan Rudiantara saat berada di acara 'Kominfo Next' yang digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Tampak seorang ibu memilih desain tersebut dengan memilih nomor dua.
Namun, pegawai itu justru menjurus pada pemilihan presiden.
"Bismillahirrahmanirrahim, mungkin terkait keyakinan saja, Pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan oleh nomor dua," kata ibu tersebut yang kemudian dapat sorakan dari pegawai lainnya.
Lebih lanjut, Rudiantara lantas menegaskan bahwa pemilihan desain ini tidak boleh dikaitkan dengan pemilihan presiden.
Lantaran masih penasaran dengan pilihan pegawai itu, Rudiantara kembali memanggilnya untuk menerangkan alasannya memilih nomor dua.