Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Inilah Penyebab Kepuasan Kinerja Jokowi Tak Berbanding Lurus dengan Elektabilitas

Berbagai survei saat ini menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK sekitar 70 persen.

Editor: Aldi Ponge
Tribunnews/JEPRIMA
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut Joko Widodo dan Maaruf Amin saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, kesuksesan program pemerintah saat ini bisa menjadi modal kuat bagi calon presiden petahana Joko Widodo memenangi pemilihan presiden 2019.

Kendati demikian, ia meminta Jokowi waspada karena kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tak berbanding lurus dengan elektabilitas.

Adi mengatakan, berbagai survei saat ini menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK sekitar 70 persen.

Baca: Persija Jakarta Latihan di Lapangan Rugby Sebagai Persiapan Hadapi Home United

Baca: Bukan Cristiano Ronaldo, Inilah 2 Predator Tersubur Serie A selama 2 Bulan Ini

Namun, berbagai survei juga menunjukkan bahwa elektabilitas petahana hanya sekitar 50 persen.

"Itu artinya rakyat kita hati dan pikirannya terbelah. Satu sisi mengakui kinerja Jokowi bagus, tapi di sisi lain belum mau memilih kembali," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/1/2019).

Presiden RI Joko Widodo melakukan blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Bandung, Minggu (11/10/2018) pagi. Jokowi tiba di pasar itu sekitar pukul 07.25 WIB.
Presiden RI Joko Widodo melakukan blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Bandung, Minggu (11/10/2018) pagi. Jokowi tiba di pasar itu sekitar pukul 07.25 WIB. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Direktur Eksekutif Parameter Polotik Indonesia ini menilai, ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi ini.

Salah satunya, yakni banyak masyarakat yang sudah puas, namun belum benar-benar yakin bahwa Jokowi akan menuntaskan program kerjanya secara baik.

"Kedua, tentu ada isu lain seperti like and dislike, politik identitas dan isu populisme Islam," kata dia.

Menurut Adi, faktor-faktor tersebut membuat sebagian masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi menjadi swing voters.

Mereka tak lantas mengalihkan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Update Emiliano Sala - Pekan Ini, Pencarian Bawah Laut Bakal Dilakukan

Baca: David De Gea Masih Belum Puas dengan Performa Manchester United

Mereka masih menunggu sampai hari pencoblosan pada 17 April 2019, sambil terus mengamati proses kampanye.

Oleh karena itu, Adi menilai, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf harus lebih gencar mengkampanyekan kesuksesan Jokowi ke masyarakat sembari menjawab isu-isu miring yang menyerang pasangan calon nomor urut 01.

Ia menilai, kampanye dengan turun langsung kebawah menyapa masyarakat akan menjadi cara yang paling efektif untuk meyakinkan pemilih.

"Makanya di sisa kampanye ini TKN harus masif bekerja. Kalau lihat survei Litbang Kompas awal Januari, kampanye yang paling efektif itu langsung tatap muka ke masyarakat," kata dia.

TONTON JUGA:

TAUTAN AWAL: https://nasional.kompas.com/read/2019/01/29/06050051/kepuasan-kinerja-jokowi-tak-berbanding-lurus-dengan-elektabilitas-apa

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved