Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Australia Keberatan Dengan Pembebasan Baasyir, Ma'ruf Amin : Itu Urusan Dalam Negeri Kita

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikan keberatan kepada Pemerintah Indonesia dengan melakukan kontak secara langsung

Editor: Rhendi Umar
Cawapres no urut 1 KH Maruf Amin (kanan) didampingi moderator Hadi Ahdiana (kiri) memberi paparan saat Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Golkar-Jokowi (Go Jo) di Ponpes Annawawi Tanara, Serang, Banten, Minggu (30/9). Bila terpilih, Maruf Amin bertekad untuk merealisasikan gagasan-gagasannya dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan dan pedesaan antara lain dengan memberdayakan jaringan pondok-pondok pesantren. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemerintah Australia keberatan dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepaskan narapidana teroris Abu Bakar Baasyir dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur atas dasar kemanusiaan.

Mengenai rencana itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikan keberatan kepada Pemerintah Indonesia dengan melakukan kontak secara langsung.

"Posisi Australia tentang masalah ini tidak berubah, kami selalu menyatakan keberatan yang paling dalam," kata Morrison kepada wartawan di Melbourne, dikutip dari Reuters.

Baca: Wanita Muda Asal China Tewas Hanya Karena Operasi Hidung

Baca: 10 Keterampilan yang Paling Dibutuhkan Perusahaan di Tahun 2019

Baca: Dr Jerry Sambuaga Apresiasi Program Palapa Ring dari Pemerintah Pusat

Merespon hal itu, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpandangan pembebasan Baasyir merupakan langkah tepat yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. 

Ustadz Abu Bakar Baasyir menekankan tak mau menandatangani dokumen taat kepada Pancasila
Ustadz Abu Bakar Baasyir menekankan tak mau menandatangani dokumen taat kepada Pancasila (Tribun Jateng)

Terutama sudah menilik dari sifat penegakan hukum dan kemanusiaan.

"Itu urusan dalam negeri kita. Saya kira pemerintah punya kebijakan-kebijakan. Ada yang sifatnya penegakan hukum dan ada sifatnya kemanusiaan dan Pak Jokowi sudah mengambil langkah itu," ujar Ma'ruf.

Disampaikan Ma'ruf seusai acara deklarasi dukungan relawan Moja 31, Cigugur Girang, Bandung Barat, Minggu (20/1/2019). 

Baca: Denny Tewu Menilai Gaji Besar Belum Menjamin Tidak Korupsi

Baca: Keluarga Camat Mapanget Lega Perampok Tertangkap, Ingin Mereka Mendapat Hukuman Setimpal

Baca: Hasto Kristiyanto Minta Baasyir Mau Tanda Tangani Janji Setia Kepada Pancasila

Ma'ruf meyakini, persoalan pembebasan Baasyir tidak akan mempengaruhi hubungan diplomasi antar kedua negara, lantaran memiliki kedaulatannya masing-masing.

"Tidak, kita masing-masing punya kedaulatan," ungkapnya.

Ma'ruf berharap tak ada intervensi antar negara terkait permasalahan Abu Bakar Baasyir. 

Ma'ruf mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ya, supaya tidak mengintervensi masing-masing negara," imbuh Ma'ruf.

Abu Bakar Baasyir
Abu Bakar Baasyir (tribun jabar)

Sementara Presiden Jokowi mengatakan bahwa keputusan ini sepenuhnya atas dasar kemanusiaan. Ini mengingat usia Abu Bakar Baasyir telah menginjak 80 tahun.

"Yang pertama memang alasan kemanusiaan. Artinya, beliau kan sudah sepuh. Ya pertimbangannya kemanusiaan," jelas Jokowi di Jakarta, Jumat (17/1/2019).

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved