Kawanua Katolik Jabodetabek Adakan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019
Pastor Berti Tijow MSC yang membawakan renungan membuka renungan dengan menyanyi lagu "Mutiaraku" ciptaan dan dipopulerkan Pance Pondaag.
Penulis: | Editor: Nielton Durado
Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA-Kawanua Katolik Jabodetabek mengadakan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 di Dome Harvest Lippo Karawaci, Sabtu (19/1/2019). Itu bersamaan dengan perayaan 50 tahun imamat Mgr. Josef Suwatan MSC dan Pastor Joanes (John) Tinggogoy MSC.
Pastor Berti Tijow MSC yang membawakan renungan membuka renungan dengan menyanyi lagu "Mutiaraku" ciptaan dan dipopulerkan Pance Pondaag.
"Engkaulah Mutiaraku. Tempat curahan kasih sayangku. Engkau Mahligai cintaku. Tempat pengharapan yang terakhir," katanya.
Pastor Berti mengatakan seorang suami yang menganggap istrinya mutiara akan tetap setia. Menurutnya, Tuhan menganggap manusia lebih dari mutiara.
"Ini yang dikatakan Yesaya pada bacaan pertama. Dalam masa pembuangan karena cinta Tuhan Israel disebutkan tidak akan lagi disebut 'yang ditinggalkan suami'," katanya.
Ia mengatakan cinta Tuhan kepada jemaat seperti cinta suami istri. Cinta itu tidak terpisahkan.
"Karena cinta Tuhan, ia memberikan uskup Suwatan dan Pastor Tinggogoy. Mereka telah setia selama 50 tahun sebagai imam," ujarnya.
Ia mengatakan dalam pesta perkawinan di Kana Tuhan mengubah air menjadi anggur. Berkat anugerah Tuhan para imam mengubah anggur menjadi darah Kristus.
"Malaikat pun tak dapat anugerah itu. Malaikat tidak bisa mengubah anggur menjadi darah Kristus," katanya.
Ia mengatakan mereka datang dengan cerita berbeda. Seperti bacaan kedua, ada rupa-rupa karunia tapi satu tubuh.
Ia mengatakan panggilan untuk menikah juga mulia. Itupun harus dipenuhi cinta dan kesetiaan.