Berita di Sulut
12 Nelayan Hanyut pada 2018: Ada 80 Hari Torambang-ambing di Laut, Tewas hingga Hilang Selamanya
12 Nelayan Hanyut Sepanjang 2018: Ada 80 Hari Torambang-ambing di Laut, Tewas hingga Hilang Selamanya
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi penyelamatan 2 nelayan asal Desa Lesa, Kabupaten Sangihe yang hanyut menjadi viral di media sosial sejak Kamis (10/1/2019)
Dalam video yang diunggah akun instagram sar_nasional ini, tampak upaya penyelamatan nelayan yang hanyut yang dilakukan petugas SAR yang mengenakan seragam oranye.
Seorang petugas mendekati rakit untuk menyelamatkan nelayan sedangkan kedua nelayan tersebut tampak pasrah hanya duduk di rakit itu.
Dalam video kedua, tampak petugas menyelamatkan nelayan yang berada di rakit dan memindahkan ke kapal.
Peristiwa penyelamatan tersebut terjadi pada Selasa (8/1/2019). Kedua nelayan tersebut yakni Alfret Antara (41) dan Iwan Wangka (38).
"Mendapat informasi tersebut, tim rescue Pos SAR Tahuna langsung diturunkan dengan menggunakan kapal milik TNI AL, KAL Pulau Sangihe," kata Humas Basarnas Manado, Feri Aryanto, dikutif dari diakun instagram sar_nasional.

Peristiwa ini mengingatkan sejumlah peristiwa nelayan hanyut pada 2018.
Ada yang ditemukan tinggal jenazah namun ada yang hilang hingga kini tak ditemukan.
Namun, kisah ajaib Aldi Adilang, Nelayan asal Wori hanyut selama 49 hari hingga ditemukan kapal berbendera Panama diperairan Guam dan dibawah ke Jepang.
Ada pula Stenly Tatoy, Nelayan Minut yang mengaku bertahan 80 hari di lautan. Terbaru, Yohanes Manapode yang bertahan 27 hari di perahu terbalik.
Baca: Viral Video Detik-detik Tim SAR Selamatkan 2 Nelayan Hanyut saat Gelombang Tinggi di Sangihe
Baca: 3 Populer 10 Januari 2019 -5 Artis Lain Terlibat Prostitusi hingga Daftar Bursa Transfer Liga Italia
Berikut ini daftar nelayan di Sulut yang hanyut selama 2018:
1. Sem Tahulending - 10 Januari 2018
Sem Tahulending (58) Kelurahan Tongkaina, Manado yang tenggelam di perairan kecamatan Bunaken, pada Rabu (10/1/2018)
Menurut informasi, pada pukul 02.00 Wita, Sem Tahulending dan istrinya Kalsun Taturu keluar menggunakan perahu untuk memancing.
Tapi pada saat korban dan sang istri hendak kembali, sang suami diduga jatuh dari perahu dan belum ditemukan.