Berita di Manado
Kronologi Pembunuhan Apong di Perumahan GPI Manado: Korban Dikejar Pakai Motor hingga Motifnya
Kronologi Pembunuhan Apong di Perumahan GPI Manado: Korban Dikejar Tersangka Pakai Motor hingga Motif
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kasus pembunuhan di perumahan Griya Paniki Indah (GPI) Jalan Delima A, Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (5/01/2019) sore, menghebohkan warganet di Manado dan sekitanya.
Pasalnya, foto dan video korban pembunuhan beredar di Facebook.
Warganet makin penasaran karena tak diketahui pelaku dan korban serta motif kasus pembunuhan tersebut.
Belakangan diketahui korban adalah korban Alfian Barauntu (38) atau Apong.
Apong berprofesi sebagai teknisi kendaraan dan sering memerbaiki roda bocor kendaraan di dekat jalan masuk ke Perumahan GPI.
Sedangkan tersangka GAK (35), seorang wiraswasta yang berdomisili di Jalan Anggrek Raya 5 nomor 1 Perumahan GPI.
Baca: 7 Fakta Penangkapan Vanessa Angel Terkait Prostitusi Online di Surabaya, Terciduk saat Melayani!

Kronologi
Korban Alfian Barauntu (38) atau Apong, melintas di depan rumah tersangka menggunakan sepeda motor berboncengan dengan seorang perempuan Revina Elfira Hustin (15) pada pukul 16.30 Wita
Apong sempat menengok ke arah rumah tersangka GAK yang saat itu kebetulan sedang berada di teras rumahnya.
Saat melihat Apong, tersangka langsung ke dapur dan mengambil pisau lalu memasukkannya ke bagasi sepeda motornya dan mengejar Apong.
Baca: 5 Fakta Penemuan Mayat Pria 79 Tahun di Sungai Ranoyapo: Kronologi hingga Tempat Tinggal Opa Ku Sui
Sesampai di tempat kejadian perkara, Apong turun dari motornya lalu memungut batu dan melemparkannya ke arah GAK.
Tersangka yang berhasil menghindari batu itu dan mendekatinya sehingga hampir menabrak Apong.
Korban pun terjatuh dan tersangka langsung turun serta mengambil pisaunya kemudian menikam korban sebanyak dua kali di bagian perut samping kiri serta lengan kiri.
Baca: 25 Populer di Sulut 2018: Rully Kusu-kusu, Gadis Pendoa, Lamar Jenazah Kekasih, Cinta Guru-Siswi SMP
Tersangka pun langsung kabur menuju ke rumah kakaknya di Perumahan Buha Permai Politeknik Manado.
Setiba di rumah kakaknya, ia menitipkan barang bukti pisau lalu meminta kakaknya untuk mengantarnya ke Polresta Manado untuk menyerahkan diri.
