15 Tersangka Diseret ke Pengadilan Atas Pembunuhan Dua Turis di Maroko
Sebanyak 15 orang yang diduga terkait dengan pembunuhan dua perempuan turis di Maroko dihadirkan ke hadapan hakim anti-teror pada Minggu (30/12/2018).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 15 orang yang diduga terkait dengan pembunuhan dua perempuan turis di Maroko dihadirkan ke hadapan hakim anti-teror pada Minggu (30/12/2018).
Diwartakan AFP, jaksa meminta para tersangka untuk diselidiki karena membentuk kelompok untuk menyiapkan dan melakukan tindakan teroris, menyusun serangan terencana, serta mendukung terorisme.
Dua perempuan yang menjadi korban merupaka
Baca: 5 Terpopuler di Unsrat pada 2018, dari Ospek Mesum, Jual Beli Nilai, Pungli, hingga Gratifikasi Seks
n pelajar asal Denmark bernama Louisa Vesterager Jespersen (24) dan Maren Ueland (28) asal Norwegia.
Baca: 8 Lagu Manado yang Hits di 2018: dari Anjing Kacili, Kosong Dua,Buang Dalam hingga 2019 Ganti Birman
Mereka ditemukan tewas di area pendakian terpencil di Pegunungan Atlas pada 17 Desember lalu. Otoritas menyatakan, keduanya tewas usai kepala mereka dipenggal.
Morocco World News melaporkan, Biro Investigasi Yudisial Pusat Maroko (BCIJ) menyebut akan ada 7 tersangka lainnya yang akan dihadirkan ke hadapan hakim dalam beberapa hari ke depan.
Pihak berwenang Maroko sejauh ini telah menangkap sekitar 22 orang atas dugaan melakukan pembunuhan, yang dilabeli pemerintah sebagai tindakan terorisme.
Dari para tersangka yang ditangkap, seorang pria Spanyol-Swiss yang tinggal di Maroko ditahan di Marrakech pada Sabtu lalu atas dugaan hubungan dengan beberapa tersangka.
"Dia melatih tersangka lain untuk menggunakan seni komunikasi dengan teknologi," demikian pernyataan BCIJ.
Sementara keempat tersangka utama ditangkap di Marrakesh dan menjadi anggota sel yang terinsipirasi oleh kelompok ISIS.
Kepala BCIJ Abdelhak Khiame mengatakan, meski empat tersangka bersumpah setia kepada ISIS melalui video, kejahatan itu dilakukan secara independen dari kelompok tersebut.
Baca juga: Pembunuh Dua Perempuan Turis di Maroko Berjanji Setia kepada ISIS
Khiame juga menyebut, para tersangka tidak cocok dengan profil para teroris karena mereka hidup secara normal. Dia membenarkan bahwa korban ditikam dan dipenggal.
Menurut dia, para tersangka dipengaruhi oleh pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Pembunuhan tersebut telah mengguncang Norwegia dan Denmark. Begitu pula dengan Maroko, yang pendapatannya bergantung pada pariwisata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuhan Dua Turis di Maroko, 15 Tersangka Diseret ke Pengadilan",