Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bocah Migran Meninggal Dunia setelah Sakit di Tahanan Patroli Perbatasan AS

Bocah Migran Meninggal Dunia setelah Sakit di Tahanan Patroli Perbatasan AS.

Editor: Siti Nurjanah
Stephanie Keith
Aksi protes massal menentang larangan imigran Muslim di Bandara John F Kennedy, New York, pada 28 Januari 2017. 

TRIBUNMANADO.CO.IDBocah Migran Meninggal Dunia setelah Sakit di Tahanan Patroli Perbatasan AS.

Seorang bocah migran berusia 8 tahun yang ditahan oleh United Stated Customs and Border Protection (CBP) atau Patroli Perbatasan Amerika Serikat, meninggal dunia pada Selasa (25/12/2018).

Bocah tersebut diidentifikasi oleh Kongres Kaukus Hispanik sebagai Felipe Alonzo-Gomez, namun pihak pemerintah secara resmi belum mengkonfirmasi hal tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari The Washington Post, ini merupakan kasus kedua meninggalnya seorang bocah migran dalam tahanan untuk bulan ini.

Baca: Sandiaga Uno Sempat Dicegat Massa saat Berkunjung ke Sulawesi Selatan & Terpaksa Berhenti

"Kebijakan administrasi untuk menjauhkan orang dari pelabuhan masuk resmi, atau dikenal sebagai metering, menempatkan keluarga dan anak-anak dalam bahaya besar," Kata Castro.

"Dengan dua kematian yang kita tahu dalam beberapa minggu terakhir ini, Kongres akan menekan Departemen Keamanan Dalam Negeri hingga kami mendapat jawaban atas semua pertanyaan yang kami berikan," sambungnya.

Baca: Sheila On 7 Diminta Polisi Turun Panggung di Tengah Penampilannya, Manajer Angkat Bicara

Felipe telah menunjukkan kondisi tidak sehat sejak Senin (24/12/2018) dan telah dibawa pihak berwajib bersama sang ayah ke rumah sakit di Alamogordo, New Mexico.

Alamogordo, berada sekitar 90 mil dari perbatasan Amerika-Texas di El Paso.

Berdasarkan pengakuan CBP yang dilansir Usatoday.com, ia didiagnosa dengan flu dan demam, setelah itu diberikan resep amoxicillin dan Ibuprofen.

Sempat ditahan selama 90 menit di rumah sakit tersebut, ia akhirnya diperbolehkan kembali ke tahanan Senin malam.

Saat kembali ke tahanan, bocah tersebut sempat merasa mual dan muntah, kemudian dibawa kembali ke rumah sakit dan meninggal dunia beberapa jam kemudian.

Pihak rumah sakit yang sempat menangani bocah tersebut, Gerald Champion Regional Medical Center, menolak untuk berkomentar terkait hal tersebut.

Baca: AA Jimmy Dimakamkan, Ade Jigo Kenang Rekan Duetnya di Jigo

Penyebab resmi soal kematian bocah tersebut masih belum diketahui, apakah terkait dengan flu dan demam yang dideritanya atau karena hal lain.

Sesuai dengan kebijakan CBP, pihak terkait akan meninjau kembali kasus tersebut.

CBP juga mengabarkan hal tersebut ke Departemen Keamanan Dalam Negeri dan pihak pemerintah Guatemala.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved