Media Jerman, Der Spiegel, Bakal Tuntut Mantan Jurnalisnya yang Buat Reportase Palsu
Der Spiegel, berencana mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan wartawannya yang telah menulis reportase palsu.
Media Jerman, Der Spiegel, Bakal Tuntut Mantan Jurnalisnya yang Buat Reportase Palsu
TRIBUNMANADO.CO.ID, BERLIN - Majalah mingguan berita ternama di Jerman, Der Spiegel, berencana mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan wartawannya yang telah menulis reportase palsu.
Tuntutan pidana tersebut ditujukan setelah muncul dugaan bahwa mantan wartawannya, Class Relotius (33), yang telah dipecat karena membuat reportase palsu, kemungkinan telah menggelapkan dana sumbangan untuk anak-anak pengungsi Suriah.
Relotius sebelumnya telah diberhentikan usai mengakui bahwa dirinya mengarang cerita untuk membuat lebih dari selusin tulisan yang telah dimuat di majalah cetak maupun edisi online dari Der Spiegel.
Setelah menggelar penyelidikan lebih lanjut, pihak Der Spiegel mengatakan, mereka memiliki informasi bahwa Relotius diduga telah membuat kampanye penggalangan dana untuk membantu subjek artikel yang ditulisnya.
Baca: Kaisar Akihito Rayakan Ulang Tahun Terakhir sebelum Turun Takhta
Baca: Dicuri saat PD II, Lukisan Tsar Rusia Dikembalikan ke Ukraina, Ditemukan tak Sengaja saat Lelang
"Der Spiegel akan memberikan seluruh informasi yang telah dikumpulkan kepada jaksa penuntut umum sebagai bagian dari pengaduan pidana," tulis media itu dalam laman resminya, seperti dikutip AFP.
Speigel mengatakan mendapat informasi dari pembaca yang prihatin dengan kasus reportase palsu dan melaporkan adanya permintaan penggalangan dana yang sempat dilakukan Relotius untuk membantu anak-anak Suriah yang menjadi pengungsi di Turki.
Baca: Marc Marquez Ucapkan Simpati Pada Korban Tsunami Banten
Pihak Der Spiegel mengaku tidak mengetahui akan pengumpulan dana tersebut maupun jumlah uang yang telah dikumpulkan.
Artikel tentang anak-anak pengungsi Suriah yang ditulis Relotius diterbitkan Spiegel pada Juli 2016 lalu.
Kecurigaan akan adanya rekayasan dalam reportase terungkap melalui pengakuan seorang fotografer Turki yang sempat bekerja bersama Relotius, dan menyadari adanya ketidakakuratan dalam tulisannya.
Majalah tersebut kini meyakini bahwa Relotius kemungkinan hanya mereka-reka sosok anak-anak yang digambarkan dalam tulisan tersebut.
Relotius bahkan membuat serangkaian tulisan tentang anak-anak tersebut, termasuk saat berupaya membawa mereka ke Jerman untuk diadopsi oleh sebuah keluarga. Der Spiegel mengatakan semua itu tampaknya merupakan sebuah kebohongan.
Pihak majalah Der Spiegel yang menyadari telah adanya kebohongan dalam reportase yang mereka terbitkan, telah menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan melakukan pembenahan untuk mengembalikan kredibilitas mereka.