BREAKING NEWS - Bolmong Diguncang Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5,3, Ini Imbauan Kepala BMKG
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dalam skala intensitas III MMI.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Rabu, 19 Desember 2018, pukul 18.25.10 WIB, wilayah Teluk Tomini diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,3 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,0.
Baca: Video: Saat Gali Septic Tank, Warga Temukan Belasan Mayat Korban Tsunami Aceh Berbalut Plastik Hitam
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,13 LS dan 124,46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 km arah tenggara Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 63 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas Subduksi Sangihe.
Baca: Pungli hingga Miliaran, Dosen hanya Dibebastugaskan Tiga Bulan dan Diminta buat Surat Pernyataan
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan patahan naik mendatar (oblique thrust fault)
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dalam skala intensitas III MMI, sedangkan di daerah Manado, Kotamobagu, dan Bolaang Mongondow Timur dirasakan dalam skala intensitas II MMI.
Baca: Tiga Kasus Dugaan Pungli dan Jual Beli Nilai Sepanjang 2018
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 18.42 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Baca: Pilih Gambar yang Menunjukkan Jiwa Muda, Nomor 1 : Perasaannya Sensitif
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pinta Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, S.T, Dipl. Seis, M.Sc. (*)