Meski Dijuluki Kota Penyihir, Sebuah Desa di Italia Ini Ternyata Menyimpan Keindahan Luar Biasa
Meski Dijuluki Kota Penyihir, Sebuah Desa di Italia Ini Ternyata Menyimpan Keindahan Luar Biasa.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di antara kita pasti pernah mendengar istilah 'kota penyihir' dalam kisah dongeng.
Hal pertama yang terbayang dalam kota penyihir adalah tempat yang ditinggali sosok menyeramkan yang menguasai banyak mantra dan ilmu di luar batas kemampuan manusia.
[2].jpg?imgmax=800)
Ialah Triora, sebuah kota di Italia yang berada di atas bukit kuno di wilayah Liguria, dekat dengan perbatasan Prancis.
Pemandangan di Triora membuat kita seolah-olah berada di wilayah para penyihir.
Dirangkum TribunTravel dari laman Amusingplanet.com, sampai hari ini kota ini masih memiliki hubungan kuat dengan penyihir.
[2].jpg?imgmax=800)
Baca: Tim Kemenperindag Sidak Pasar di Manado: Harga Telur Naik, Permintaan Banyak, Pasokan Kurang
Beberapa warga asli yang menjadi penyihir juga masih terlihat di kota ini.
Di balik keindahannya, Triora menyimpan sejarah mengerikan dari abad pertengahan.
Sekitar tahun 1587, selama setahun kota ini dilanda cuaca buruk dan banyak tanaman tidak bisa tumbuh.
[2].jpg?imgmax=800)
Baca: Adik Kandung Emil Dardak Ditemukan Meninggal di Kamar Kos, Saat Ditemukan, Wajahnya Tertutup Plastik
Warga menuduh ada penyihir yang bersekongkol untuk merusak Triora.
Mereka menunjuk sekelompok wanita dan mengklaim bahwa mereka adalah penyihir.
Para wanita itu dituduh memberikan bayi pada setan di sebuah tempat bernama 'La Cabotina'.
[2].jpg?imgmax=800)
Baca: (VIDEO) Dirusak Massa, Kini Markas Ormas di Jakarta Timur Telah Dipasangi Garis Polisi
Pemerintah setempat akhirnya memanggil bantuan kepada seorang imam bernama Girolamo del Pazzo untuk membuktikan omongan warga.
Di sinilah pengadilan untuk nenek sihir dimulai.
Sekitar 20 wanita yang diduga berlatih ilmu sihir ditangkap dan dipaksa untuk mengaku.
[2].jpg?imgmax=800)
Baca: Babinsa dan Warga Bersihkan Pohon Tumbang di Tewaan
Antara 1587 dan 1589, penyihir dari Triora ini diadili, disiksa, dan dibakar hidup-hidup.