Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari HAM

Deretan Perempuan Hebat di Balik Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948

Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB) berkumpul di Paris, Perancis. Mereka saling tukar pikiran mengenai perkembangan hak asasi manusia.

Editor: Aldi Ponge
www.un.org
Angel Jurdak (Libanon), Fryderyka Kalinowski (Polandia), Bodgil Begtrup (Denmark), Minerva Bernadino (Dominika) dan Hansa Mehta (India) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Keprihatinan akan penindasan hak-hak kebebasan tiap individu menjadikan Persatuan Bangsa Bangsa menginisiasi sebuah resolusi untuk menjembatani pembuatan deklarasi mengenai hak asasi manusia ( HAM).

Pada 10 Desember 1948, Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB) berkumpul di Paris, Perancis. Mereka saling tukar pikiran mengenai perkembangan hak asasi manusia.

Pertemuan ini menghasilkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang tiap tahunnya diperingati menjadi Hari HAM Sedunia.

Baca: Fadli Zon: Indeks Kebebasan HAM dan Demokrasi di Indonesia Alami Kemunduran

Tak hanya lelaki, ada juga perempuan yang berperan penting sehingga deklarasi ini bisa dicetuskan. Setidaknya, terdapat delapan perempuan hebat yang berperan dalam pembentukan deklarasi tersebut.

Berikut ulasan Kompas.com, dilansir dari situs PBB, www.un.org:

1. Eleanor Roosevelt

Dia merupakan Ibu Negara Amerika Serikat dari 1933 hingga 1945.  Eleanor Roosevelt diangkat pada 1946 sebagai delegasi AS ke Majelis Umum PBB oleh Presiden Amerika Serikat Harry S Truman.

Eleanor Roosevelt menjabat sebagai Ketua Komisi Hak Asasi Manusia pertama dan memainkan peran penting dalam menyusun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Baca: Selama 27 Tahun Mobilnya Diparkir di Lantai Atas, Ternyata Pemiliknya Punya Kisah Buruk

Pada saat meningkatnya ketegangan Timur-Barat, Eleanor Roosevelt menggunakan prestise dan kredibilitasnya yang sangat besar dengan dua negara adidaya untuk mengarahkan proses perancangan ke arah penyelesaian melalui dialog.

Pada 1968, ia secara anumerta dianugerahi Penghargaan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.

2. Hansa Mehta

Hansa Mehta berasal dari India. Dia merupakan delegasi perempuan di Komisi Hak Asasi Manusia PBB pada 1947-1948.

Baca: Berikut 5 Tanda Kamu Harus Resign Segera dari Kantor, Jangan Pertimbangkan Lagi!

Mehta merupakan seorang pejuang yang gigih untuk hak-hak perempuan di India dan dikenal juga di luar negeri.

Dia memberikan wawasan bahwa "Semua manusia dilahirkan bebas dan setara" dalam Pasal 1 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

3. Minerva Bernadino

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved