Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gurun Lut di Iran Pegang Rekor Sebagai Tempat Paling Panas di Dunia

Selama ini, kita mengenal Antartika sebagai tempat terdingin di dunia. Suhu di Antartika bisa mencapai minus 100 derajat celcius.

Editor: Aldi Ponge
worldatlas.com
Gurun Sahara 

Jika kamu menebak Gurun Sahara yang ada di Afrika sebagai tempat terpanas, maaf tebakanmu salah.

Gurun Sahara
Gurun Sahara (worldatlas.com)

Ternyata, tempat terpanas di permukaan Bumi adalah Dasht-e Lut atau Gurun Lut di Iran.

Dalam jurnal American Meteorological Society tahun 2011, Gurun Lut dikatakan sebagai gurun terpanas dan terkering di dunia.

Sebab, Gurun Lut memiliki suhu paling panas dan bisa mencapai 70 derajat Celcius.

Dr. Steven W. Running dari University of Montana yang sekaligus anggota NASA Earth Observing Team mengatakan, tak ada tempat lain yang bisa menandingi panasnya Gurun Lut.

Bahkan saking panasnya, tidak ada hewan, tumbuhan, atau bahkan bakteri yang bisa bertahan hidup di Gurun Lut.

Gurun Lut, Iran
Gurun Lut, Iran (Iran Doostan)

Analisis data inframerah dari satelit Landsat selama tujuh tahun dari 2003 hingga 2009, Dr. Steven W Running dan tim penelitinya menemukan Gurun Lut lima kali tercatat sebagai lokasi bersuhu paling panas di dunia.

Pada 2005 suhu di Gurun Lut mencapai titik tertingginya, yaitu 70,7 derajat Celcius.

Namun, tidak banyak yang mengetahui rekor ini.

Baca: 6 Kota Besar dengan Jumlah Gedung Pencakar Langit Terbanyak di Dunia

David Mildrexler yang merupakan satu di antara peneliti dalam studi tersebut mengungkapkan alasannya.

“Gurun Lut, seperti Gurun Sahara, Gurun Sonoran, dan Gurun Gobi, memiliki iklim ekstrem dan akses yang sangat terbatas untuk pengukuran dan perawatan rutin oleh stasiun cuaca,” ujarnya seperti dikutip dari Livescience.

Suhu permukaan tanah dari tempat-tempat terpanas di Bumi tidak selalu bisa diukur secara langsung lewat stasiun cuaca.

Stasiun cuaca hanya bisa mengukur temperatur udara yang diambil beberapa meter di atas tanah dan bisa dipengaruhi oleh naik turunnya massa udara di atmosfer, gerakan horizontal angin, dan kelembapan.

Sehingga, dibutuhkanlah pengukuran suhu menggunakan satelit.

Baca: 5 Potret Wisatawan Berdesakan di Lokasi Wisata Populer, Ini Tips Menghindarinya

Memindai setiap titik yang ada di bumi, satelit mampu mengukur 'temperatur kulit tanah' (LST) dan menunjukkan tingkat kepanasan dari bagian permukaan tanah akibat radiasi dari matahari, atmosfer, dan panas lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved