Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bocah Ini Dihukum Mati di Kursi Listrik, 70 Tahun Kemudian Ditemukan Tak Bersalah

Bocah George Stinney Jr adalah orang termuda di AS yang yang dihukum mati di kursi listrik. Namun, 70 kemudian baru diketahui ia tak bersalah.

Editor: Aldi Ponge
Wikimedia Common
George Stiney Jr 

TRIBUNMANADO.CO.ID - George Stinney Jr merupakan orang termuda di Amerika Serikat yang menjalani hukuman mati di kursi listrik.

Namun, 70 tahun kemudian, baru diketahui bahwa bocah berusia 14 tahun ini ternyata tidak bersalah.

Stinney tinggal di Kota Alcolu di Carolina Selatan, tempat dimana orang kulit putih dan kulit hitam dipisahkan oleh rel kereta api.

Baca: Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh, Gadis Pendoa di Manado Ini Tulis Status Pesawat Akan Jatuh

Keluarga Stinney tinggal di rumah perusahaan sampai mereka dipaksa pindah setelah ayahnya, George Sr, dipecat dari pabrik penggilingan kayu lokal,  ketika putranya dituduh mencambuk dua gadis kulit putih sampai mati.

Kejahatan

Menurut dokumen pengadilan, pada 24 Maret 1944, Betty June Binnicker (11) dan Mary Emma Thames (7) sedang mengendarai sepeda mencari bunga di Alcolu.

Zhao Zewei dijatuhi hukuman mati pada Juli lalu setelah dinyatakan terbukti menikam hingga tewas sembilan pelajar sebuah sekolah menengah.
Zhao Zewei dijatuhi hukuman mati pada Juli lalu setelah dinyatakan terbukti menikam hingga tewas sembilan pelajar sebuah sekolah menengah. (Weibo)

Populer: Resmi Menikahi Irwan Mussry, Intip 6 Potret Cantik Maia Estianty saat Kenakan Gaun Pengantin

Disebutkan bahwa keduanya bertemu dengan Stinney dan adik perempuannya, Aime, di luar rumah mereka.

Mereka berhenti dan bertanya apakah mereka tahu di mana menemukan maypops, istilah lokal untuk sebuah bunga.

Itu adalah terakhir kalinya gadis-gadis itu terlihat masih hidup.

Baca: Usai Didorong Dipo Latief, Nikita Mirzani Mengaku Alami Pendarahan

Binnicker dan Thames, yang berkulit putih, tidak pernah pulang ke rumah hari itu. Hilangnya mereka mendorong ratusan warga Alcolu, termasuk ayah Stinney, untuk berkumpul dan mencari gadis-gadis yang hilang.

Tidak sampai pagi berikutnya mereka berhasil menemukan jasad keduanya yang dibuang di parit berisi air dengan kondisi tengkorak mereka dihancurkan.

Pada pukul 2:30 siang hari itu, pemeriksa medis AC Bozard melakukan otopsi pada kedua gadis tersebut, dan dia memutuskan bahwa penyebab kematian mereka adalah trauma benda tumpul.

Bozard menyimpulkan bahwa Binnicker dan Thames telah dipukul beberapa kali di kepala dengan sebuah objek yang menyerupai palu.

Baca: Dokter Spesialis di Bangka Tengah yang Jadi Penumpang Lion Air Jatuh, Sempat Kirim Pesan WA Ini

Petugas penegak hukum Clarendon County langsung bergerak ke rumah Stiney. Ini lantaran polisi memperoleh kesaksikan yang menyatkan bahwa Binnicker dan Thames terakhir terlihat berbicara dengan Stinney.

Stinney ditangkap, ia diborgol dan dibawa ke penjara Sumter County, di mana dia diinterogasi selama berjam-jam di ruang terkunci tanpa saksi atau pengacara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved