Rikson Imbau Orangtua Murid Waspadai Modus Penipuan Berkedok KIS
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan (Dispendik) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Rikson Paputungan, mengimbau orangtua
Penulis: | Editor: Indry Panigoro
Liputan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken
TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU - Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan (Dispendik) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Rikson Paputungan, mengimbau orangtua murid serta para guru untuk mewaspadai modus penipuan berkedok pembuatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan meminta sejumlah uang.
Baca: Ini Harapan Bupati untuk Marching Band Bolsel
Kata dia dirinya telah menerima adanya laporan tersebut yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan pegawai provinsi untuk mendapatkan keuntungan dengan cara menipu.
Baca: Bupati Bolsel Sentil Pejabat yang Hobi TL
"Modus penipuan itu kalau ada yang dari provinsi pasti mereka ke Kantor Dinas Pendidikan dulu. Nanti ada staf dari dinas yang akan mendampingi saat turun ke sekolah," jelasnya, Rabu (24/10), disela-sela aktivitas kerjanya.
Baca: Siswa SMA N 2 Kotamobagu Unjuk Rasa, Perwakilan Dinas Pendidikan Kaji Lagi Pergantian Kepsek
Untuk itu Dispendik akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk memburu oknum tidak bertanggung jawab yang mencatut nama pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Baca: Masyuri: Terima Kasih Siswa SMA N 2 Kotamobagu
"Kepada kepala sekolah jangan langsung percaya kroscek dulu ke Dispendik Bolsel," imbaunya.
Sementara itu Ratna Palakum, warga Bolsel yang hampir kena tipu mengatakan, oknum-oknum tersebut datang ke SD N1 Tabilaa mereka meminta nomor telepon wali murid kemudian mengatakan ada uang untuk anak-anak sebesar Rp 2.300.000.
Baca: Ratusan Siswa SMA N 2 Kotamobagu Unjuk Rasa Tolak Kepsek Baru
"Mereka menelpon saya kemarin siang meminta KTP, akta kelahiran anak, dan Kartu Keluarga. Kata mereka ada dana sebesar itu kemudian meminta nomor rekening," jelasnya.
Merasa ada yang janggal dirinya langsung konfirmasi ke sekolah mendapat informasi bahwa itu adalah modus penipuan setelah pihak sekolah menerima pesan what's up dari provinsi untuk mencari tahu kebenaran akan informasi tersebut.
Baca: Bupati dan Mantan Bupati Bolsel Disambut Adat Mongondow
"Saya tidak berikan, jangan percaya kalau ada yang datang atau menelpon dengan modus seperti itu," jelasnya. (lix)