Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BMKG Ungkap 3 Penyebab Utama Indonesia Rawan Gempa Bumi

Dalam beberapa bulan ini Indonesia sering dilanda gempa.. BMKG Ungkap 3 Penyebab Utama Indonesia Rawan Gempa Bumi

Editor: Siti Nurjanah
Phys.org
Ring of fire 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam beberapa bulan ini Indonesia sering dilanda gempa.

Beberapa gempa besar terjadi di Indonesia beberapa bulan ini.

Masih membekas ingatan kita tentang Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.

Menurut analisis BMKG, gempa bumi tersebut bermagnitudo 6,2.
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Gempa terjadi pukul 12.25 WIB.

Gempa bumi tersebut membuat Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Nusa Tenggara Barat (NTB), menutup sementara jalur pendakian Gunung Rinjani.

Belum lama ini, gempa juga mengguncang Palu dan Donggala.

Gempa Bumi berkekuatan 7,4 mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Pusat gempa di Sulawesi Tengah ini berada di 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Gempa dan tsunami menerjang kota Palu dan beberapa kabupaten lain di Sulawesi Tengah.

Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. (KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR)

Gempa besar ini juga membuat kampung Petobo terendam lumpur.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu menyebutkan hampir seluruh rumah dan fasilitas publik di wilayah tersebut tertimbun tanah.

Sekitar 900 kepala keluarga diperkirakan tinggal di kawasan tersebut.

Kapusdatin BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, fenomena tanah yang berubah menjadi lumpur dan kehilangan kekuatan disebut likuifaksi.

Dalam akun Instagramnya @infobmkg, BMKG memberikan informasi tentang penyebab gempa di Indonesia.

Berikut tiga penyebabnya menurut BMKG.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved