Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bocah Kawanua Motivasi Korban Gempa: Tetap Tegar saat Bertemu Jokowi

Bocah berdarah Kawanua, Izrael Limbara tiba-tiba populer usai memaksa ikut bersama Presiden Joko Widodo pascagempa Palu.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
istimewa
Izrael dan Kim dipeluk ibu mereka, Feiby Wagiu. Foto semasa Feiby masih hidup yang diunggah di FB. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Bocah berdarah Kawanua, Izrael Limbara tiba-tiba populer usai memaksa ikut bersama Presiden Joko Widodo pascagempa Palu.

Putra dari Feiby Wagiu, korban yang meninggal tersapu tsunami di Palu itu, ternyata beroleh ketabahan hati dari pendidikan Kristen yang diperolehnya sejak kecil.

"Kakeknya adalah seorang hamba Tuhan. Ayahnya yakni Ko Erik (Erik Hananiel Limbawa) dan ibunya (Feiby Wagiu) sangat taat beribadah. Dari mereka, ia (Izrael) mendapatkan pendidikan agama," kata Juwita Agan, kerabat dekat Izrael.

Sebut Agan, Izrael dan saudari kembarnya Kim, beribadah dengan khusyuk saat ibadah pemakaman ibu mereka. Keduanya bernyanyi dan berdoa, layaknya orang dewasa. "Iman keduanya mirip orang dewasa, para pelayat begitu haru melihatnya," kata dia.

Menurut Agan, ayah dan saudari kembar Izrael sempat terluka pada ke-
jadian itu. Luka cukup parah dialami Kim.
Kakinya luka-luka. "Ko Erik luka-luka karena menyelamatkan keduanya," kata dia.

izrael
izrael ()

Saat itu, siswa kelas 2 SD Imanuel Palu ini kembali menunjukkan iman tak biasanya itu. "Ia selalu doakan kakaknya, tak pernah mengeluh, selalu katakan Tuhan pasti selamatkan keduanya," kata dia.

Menurut Agan yang juga korban bencana Palu, banyak warga korban bencana beroleh keteguhan hati dari seorang bocah bernama Izrael. "Sangat inspiratif, memberi kekuatan rohani," kata dia.

Dikatakan Agan, Izrael bersama ayah dan saudaranya kini sudah berada di luar Palu. "Saya tak bisa sebutkan di mana karena ini privasi," ujar dia.

Diketahui dalam sebuah video, Izrael menceritakan obrolannya dengan Jokowi, yang ketika itu tengah meninjau proses evakuasi di sekitar Hotel Roa Roa, Rabu (3/10/2018).

Bocah berkaus biru-putih itu mengatakan, dirinya diminta kuat meski ibunya sudah tiada. "Saya tidak boleh nangis. Saya harus berani, mamaku sudah di atas sekali," kata Izrael. "Mama sudah ada di surga. Tapi saya tidak boleh nangis. Saya harus berani," ujarnya lagi.

Sambil menatap ke atas, Izrael mengatakan, jika ia belajar dan bisa membaca, mamanya akan senang. "Saya harus belajar, membaca, mamaku senang sekali. Mama suka sekali," tutur Izrael. "Kalau saya nangis, mamaku nangis juga," lanjutnya.

Izrael menjadi perbincangan publik. Ia diketahui telah menjadi seorang piatu lantaran ibunya telah meninggal dan ayahnya saat itu dirawat di rumah sakit lantaran menjadi korban gempa.

Akun Twitter @rlthingy mengabarkan bahwa Izrael telah membagikan potret Izrael bertemu dengan ayah dan saudara perempuannya.

Akun tersebut juga membagikan foto mendiang ibunya semasa masih hidup. "Alhamdulillah adik yg kemarin udah ketemu sama ayah dan saudaranya.

Dan ini ibunya yg jadi korban (emoji) beliau sukses mendidik anaknya jadi laki2 kuat (emoji)," tulis keterangan unggahan tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved