Kisah Kopassus Permalukan Pasukan Elit Inggris SAS di Kalimantan
Antara tahun 1961-1966 meletus konfrontasi Indonesia dan Malaysia yang kemudian memicu konflik bersenjata di perbatasan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Antara tahun 1961-1966 meletus konfrontasi Indonesia dan Malaysia yang kemudian memicu konflik bersenjata di perbatasan baik berupa penyusupan pasukan gerilya maupun pasukan reguler.
Pasukan Elit TNI Kopassus terlibat dalam misi tersebut
Sejak didirikan 16 April 1952, tak terhitung banyaknya misi Kopassus yang jarang diketahui.
Baca: Kisah Anggota Kopassus Jalankan Misi Rahasia, Diminta Sembunyikan Istri Panglima Musuh
Baca: Semangat Kopassus di Ekspedisi Everest Bikin Si Hantu Gunung Terpukau, Ini Kisahnya
Dalam misi Kopassus di Kalimantan pada 1964, sebagaimana dikutip Tribunjambi.com dari Intisari :
Tindakan militer untuk menggempur Malaysia pun dikumandangkan oleh Presiden Sukarno di depan rapat raksasa di Jakarta pada 3 Mei 1964.
Presiden Sukarno lalu mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora).
Poin pertama Dwikora adalah pertinggi ketahanan revolusi Indonesia.
Kedua bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak, dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.

Komando tempur Dwikora dipercayakan kepada Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dhani yang menjabat sebagai Panglima Komando Siaga (KOGA).
Sementara tugas yang dibebankan kepada KOGA adalah mempersiapkan operasi militer terhadap Malaysia.
Baca: Kisah Kopassus yang Tubuhnya Dihujani Peluru tapi Mampu Renggut 83 Nyawa Pemberontak
Baca: Kisah Kopassus Grup4 Sandiyudha Dihina tapi Hitungan Menit Tumpas Teroris di Thailand
Sebagai Panglima KOGA, Omar Dhani bertanggung jawab langsung kepada Panglima Tertinggi ABRI/KOTI, Presiden Soekarno.
Tapi sebelum KOGA dibentuk aksi penyusupan yang dilancarkan oleh sukarelawan Indonesia sudah berlangsung cukup lama.
Operasi penyusupan yang digelar Indonesia ke wilayah perbatasan Malaysia sesungguhnya merupakan operasi yang berbahaya.
Pasalnya, musuh yang dihadapi merupakan pasukan reguler terlatih dan berpengalaman di berbagai medan perang.
Militer Malaysia yang didukung Inggris dan negara-negara persemakmuran seperti Selandia baru serta Australia tidak bisa dihadapi oleh pasukan gerilya yang menyamar dan menggunakan persenjataan terbatas.