5 Fakta tentang Kebakaran KRI Rencong-622, Kronologi Munculnya Api
Kapal KRI Rencong-622 terbakar dan tenggelam di perairan Sorong, Papua Barat, pada Selasa (11/9/2018) pagi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapal KRI Rencong-622 terbakar dan tenggelam di perairan Sorong, Papua Barat, pada Selasa (11/9/2018) pagi.
Lokasi kejadian sekitar 20 mil laut dari dermaga Komando Armada III TNI AL di Sorong, Papua Barat.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sejumlah peralatan penting juga berhasil diamankan.
Berikut sejumlah fakta dari peristiwa karamnya KRI Rencong-622 di Perairan Sorong.
Baca: 4 Fakta Terbaru tentang Gempa Lombok, Pengungsi Terserang Malaria hingga Kerugian Rp 10,15 T
1. Kronologi kejadian munculnya api
Usai mengikuti upacara peringatan HUT ke-73 TNI AL di Jakarta pada hari Mingggu (9/9.2018), KRI Rencong-622 kembali bertugas di perairan Sorong, Papua Barat.
Pada hari Selasa (11/9/2018) pukul 07.00 Wita, kapal perang buatan tahun 1979 tersebut hendak bergerak menuju dermaga umum Sorong untuk mengambil bekal ulang air tawar di Pelabuhan Sorong.
Sesuai prosedur, awak kapal melakukan pemanasan turbin gas sebagai bagian dari sistem propulsi utamanya. Saat itu, turbin gas diketahui tidak stabil, kadang-kadang hidup lalu mati.
Beberapa awak kapal segera memeriksa ke ruang turbin, dan saat itulah api muncul di ruang turbin gas.
Seperti diketahui, turbin gas mesin kapal perang KRI Rencong-622 adalah buatan Korea Selatan.
Baca: Siswi SMA Dirudapaksa dan Dianiaya Tukang Ojek saat Pulang Sekolah
2. Terbakar saat di tengah laut
Para awak kapal KRI Rencong-622 segera melakukan "peran kebakaran" atau perintah aksi penanggulangan kebakaran.
Namun, api sangat cepat menjalar ke bagian lain dan membesar. Saat itu, komandan kapal perang segera mengarahkan kapal ke daratan terdekat sambil memerintahkan awak kapal untuk memadamkan api.