Demi Bertahan Hidup di Gurun, Pria Ini Minum Darah Kelelawar dan Urinnya Sendiri
Seorang polisi Italia, Mauro Prosperi, yang saat itu berusia 39 tahun sedang mengikuti Maraton des Sables
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang polisi Italia, Mauro Prosperi, yang saat itu berusia 39 tahun sedang mengikuti Maraton des Sables (Maraton of the Sands) 1994 di Gurun Sahara, Maroko.
Namun pada petengahan jalan tiba-tiba badai pasir menyerang dan membuatnya kehilangan arah.
Setelah itu, Mauro berlari dan berjalan sekitar tiga ratus kilometer ke arah yang salah.
Dia memiliki kompas tetapi tidak ada titik referensi yang mencerahkan.
"Saya tidak panik, saya hanya putus asa."
"Saya berhenti dan membalikkan punggung saya ke angin, lalu menutupi wajah saya dengan syal pasir khusus dan kacamata."
Baca: Sapi Merah Lahir di Israel Segala 2.000 Tahun, Bangsa Yahudi Percaya Pertanda Hal Ini
Saya akhirnya menemukan balok kayu untuk menghadang angin, tetapi saya harus terus bergerak agar tidak terkubur pasir."
Badai pasir itu berlangsung delapan jam.
Mauro langsung mencoba bertahan hidup dan hal pertama yang dia lakukan adalah buang air kecil ke botol air.
Dia tahu bahwa buang air kecil pertama ini akan menjadi yang paling jelas dan paling bisa diminum jika dia tidak menemukan pasokan air bersih.
Mauro cukup tahu tentang bertahan hidup di gurun.
Yakni untuk berjalan di pagi dan sore hari, dan bersantai di bawah naungan selama siang hari.
Setelah tiga hari berkeliaran, dia pun mengambil teguk pertama dari air kencingnya.
Dalam kesempatan lain, Mauro juga diselimuti oleh badai pasir yang berlangsung selama dua belas jam.
Baca: Kasus Rumah Pak Eko Tak Punya Akses Jalan: Komunikasi Buntu, Kehidupan Bertetangga pun Runyam
Minum Darah Kelelawar