Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

KPK Tetapkan 41 dari 45 Anggota DPRD Kota Malang Sebagai Tersangka Kasus Suap

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 41 dari total 45 anggota DPRD Kota Malang periode 2014-2019 sebagai tersangka korupsi.

Editor: Aldi Ponge
DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com
Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati (kiri) dan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 41 dari total 45 anggota DPRD Kota Malang periode 2014-2019 sebagai tersangka korupsi.

Itu setelah KPK)mengumumkan 22 anggota DPRD Kota Malang sebagai tersangka kasus dugaan suap pembahasan APBN-P Pemkot Malang Tahun Anggaran 2015.

Penetapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan penyidikan KPK.

Baca: Inilah 3 Negara yang Berada dalam Wilayah Negara Lain

Sebelumnya, dalam kasus yang sama, KPK sudah menetapkan 19 tersangka anggota DPRD Kota Malang.

"Penetapan 22 anggota DPRD Kota Malang tersebut merupakan tahap ketiga. Hingga saat ini, dari total 45 anggota DPRD Kota Malang, sudah ada 41 anggota yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," papar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Senin.

Pada tahap pertama, KPK telah menetapkan mantan Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan Pemkot Malang Tahun 2015 Jarot Edy Sulistiyono sebagai tersangka.

Baca: 5 Fakta di Balik Penembakan di Simpang Pasteur Bandung

Tahap kedua, KPK menyematkan status tersangka pada 19 orang. Rinciannya Wali Kota Moch Anton dan 18 anggota DPRD Kota Malang periode 2014-2019. Kini, Moch Anton berstatus wali kota nonaktif.

Menurut Basaria, 22 orang tersebut diduga menerima fee berkisar antara Rp 12,5 juta hingga Rp 50 juta dari Wali Kota Malang nonaktif Moch Anton terkait pelaksanaan fungsi dan wewenang mereka sebagai anggota DPRD.

"Penyidik mendapatkan fakta-fakta yang didukung dengan alat bukti berupa surat, keterangan saksi, dan barang elektronik (terkait dugaan tersebut)," ujar Basaria.

Baca: Deretan Pujian Media Internasional untuk Indonesia yang Sukses Gelar Asian Games 2018

Uang suap itu diduga agar penetapan rancangan peraturan daerah Kota Malang tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2015 disetujui.

Baca: Simak 5 Fakta Indonesia di Asian Games 2018

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved