Jepang Menyerah
73 Tahun Silam, Jepang Menyerah dan Perang Dunia II Berakhir
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 atau 73 tahun yang lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 atau 73 tahun yang lalu.
Menyerahnya Jepang sekaligus mengakhiri Perang Dunia II yang berkecamuk selama kurang lima tahun.
Sebelum menyerahnya Jepang, pada 8 Mei 1945, Jerman telah terlebih dahulu menyerah sekaligus mengakhiri Perang Dunia II di front Eropa.
Di sisi lain, Jepang menolak memenuhi semua tuntutan Sekutu untuk menyerah tanpa syarat karena ingin menuntaskan misinya.
Baca: 73 Tahun Silam Dijatuhi Bom Atom, Inilah 6 Wajah Baru Hiroshima dan Nagasaki
Pada 16 Juli 1945, para pemimpin Sekutu bertemu dalam Konferensi Potsdam, Jerman. Perang melawan Jepang merupakan salah satu dari berbagai isu yang dibicarakan dalam konferensi itu.
Akhirnya, para pemimpin Sekutu memutuskan mengeluarkan pernyataan yang disebut Deklarasi Potsdam yang menegaskan Jepang harus menyerah tanpa syarat.
Pemerintah Jepang menolak dan tak menerima dari ultimatum dari Sekutu tersebut. Sehari kemudian, surat-surat kabar Jepang melaporkan, negeri itu menolak isi Deklarasi Potsdam.
Baca: Kisah Korban Selamat saat Bom Atom Hantam Hiroshima
Sebelumya, selebaran berisi pernyataan Deklarasi Postdam dijatuhkan pesawat-pesawat Sekutu di atas wilayah Jepang.
Sementara itu, di gurun pasir New Mexico, AS sebuah proyek membuat senjata pemusnah massal dengan sandi Proyek Manhattan sedang digarap.
Baca: 73 Tahun Lalu, Bom Atom Dijatuhkan di Hiroshima, Lebih dari 120.000 Orang Tewas
Hasil dari proyek ini adalah dua bom atom Little Boy dan Fat Man yang kemudian digunakan untuk mengakhiri perang.
Pada 6 agustus 1945, pesawat B-29 Superfortress berjuluk "Enola Gay" menjatuhkan bom atom Little Boy di Hiroshima.
Amerika Serikat memilih Hiroshima yang kala itu merupakan pusat industri dan markas militer terbesar.
Selanjutnya, pada 9 Agustus 1945, pesawat berjuluk Bock's Car menjatuhkan bom Fat Man di kota Nagasaki.
Baca: Hirohito, Kaisar Terlama di Jepang
Nagasaki merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Jepang Selatan dan menjadi kota penting semasa perang karena memiliki banyak aktivitas industri, termasuk artileri, kapal perang, perlengkapan militer, dan material perang.
Akibatnya, dua kota besar Jepang luluh lantah dengan puluhan ribu orang menjadi korban tewas dan luka.