Kisah Cora Pearl, PSK asal Inggris yang Kaya Raya tapi Mati dalam Kemiskinan
Namanya Cora Pearl. Ia merupakan sosok wanita seksi yang siap telanjang di setiap pesta makan malam Paris pada pertengahan 1800-an.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Namanya Cora Pearl. Ia merupakan sosok wanita seksi yang siap telanjang di setiap pesta makan malam Paris pada pertengahan 1800-an.
Perilakunya yang mengejutkan masyarakat, telah membuatnya menjadi simbol pelacur dari dekadensi Kekaisaran Kedua Prancis.
Akan tetapi primadona Perancis ini sebenarnya adalah wanita Inggris yang sederhana pada awal mulanya.
Baca: Roro Mendut, Perempuan Cantik Jelita di Era Sultan Agung, Ini Kisah Tragisnya
Cora Pearl lahir dengan nama Emma Elizabeth Crouch di Portsmouth, Inggris sekitar tahun 1835. Meskipun dalam memoarnya, ia mengklaim tahun kelahiran adalah 1842 (tujuh tahun lebih muda).
Ayahnya, Frederick Nicholas Crouch, adalah penulis lagu ternama yang meninggalkan keluarga dan pindah ke Amerika Serikat.
Dikatakan ayahnya menikah beberapa kali dan dikatakan juga pada saat kematiannya ia memiliki 20 anak. Sementara itu, ibu Emma bergaul dengan seorang pria yang tidak pernah akur dengan Emma.
Dia dan saudara-saudaranya dikirim ke sekolah asrama Perancis, di mana dia belajar bahasa dan tata krama negaranya. Setelah sekolah, dia pindah bersama neneknya di London dan mengambil pekerjaan sebagai asisten tukang giling, pekerjaan yang membuatnya bosan.
Dalam sebuah kisah, Emma muda dimanfaatkan oleh seorang pria tak dikenal yang ia temui setelah bekerja. Ini merupakan sebuah peristiwa yang mengubah jalan hidupnya.
Baca: Punya 1.000 Wanita Tercantik Sebagai Gundik, Jejak Genetika Genghis Khan Menyebar ke 16 Juta Orang
Dalam kisah ini, Emma keluar setelah bekerja untuk mencari teman wanita. Sebaliknya, ia malah bertemu dengan seorang pria yang menawarkan diri untuk membeli kue-kue buatannya. Namun pria itu membawanya ke sebuah bar, membuatnya mabuk, dan merayunya.
Keesokan harinya pria itu meninggalkan 5 pound (sekitar Rp 95 ribu) di meja samping tempat tidur yang dia temukan saat terbangun. Itu adalah titik balik bagi Emma.
Dia merasa dia tidak bisa kembali ke rumah neneknya.
Ia akhirnya menyewa kamar di Covent Garden dan mulai menghibur para penelepon pria, salah satunya, Robert Bignell, adalah pemilik rumah bordil terkenal yang disebut Argyll Rooms. Dia segera pindah ke Argyll.
Baca: Kisah Cinta Soekarno dan 9 Istrinya, Ada Pramugari hingga Tetap Perawan
Argyll Rooms adalah kombinasi bar, ruang dansa, dan wanita yang tersedia untuk disewa. Tentu ada kamar di mana pasangan bisa melalukan aktivitas seksual.
Keterlibatannya dengan Bignell berlangsung selama beberapa waktu. Mereka melakukan perjalanan ke Paris, Perancis dan menyamar sebagai pasangan yang sudah menikah. Emma memutuskan untuk tinggal di sana, dan mengubah namanya menjadi Cora Pearl.
Dikatakan juga Bignell kembali ke London tanpa dirinya.