OMK Watutumou Siapkan Yubileum, OMK Kevikepan Manado Live In dan Paskah Bersama
Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Manado terus membentuk diri menjadi cerdas, tangguh, militan dan misioner.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Manado terus membentuk diri menjadi cerdas, tangguh, militan dan misioner.
Beragam pun kegiatan dilakukan.
OMK Paroki Watutumou misalnya.
Mereka terlibat aktif dalam kegiatan Yubileum 150 tahun masuknya kembali Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Manado.
"Ada latihan kor OMK hari ini jam delapan malam di aula pusat paroki," kata sekretaris OMK Paroki Watutumou, Cassie Eniska Pratasik, Kamis (24/5/2018).
Kamis (24/5/2018) yang turut diamini ketua OMK Paroki, Rizky Wewengkang.
Mereka juga sementara menyiapkan Tarian Tumatenden dalam lomba Yubileum tingkat Kevikepan.
Latihan mulai pukul 18.00 di pusat paroki.
Sementara itu, dalam upaya mewujudkan perannya dalam kehidupan menggereja,bermasyarakat dan berbangsa/bernegara, OMK (Orang Muda Katolik) harus memiliki empat hal penting.
"Keempat hal penting tersebut adalah cerdas, tangguh, militan dan misioner," ujar Anggota Komisi Kepemudaan Keuskupan Manado (Komkep Kusuma) Lexie Kalesaran saat memberikan pembekalan kepada tak kurang dari 50-an OMK utusan paroki se-kevikepan Manado.
Pembekalan tersebut merupakan bagian dari acara Live-in dan Paskah Bersama OMK Kevikepan Manado yang digelar di Stasi Hati Kudus Yesus Mantehage,18-20/5/2019.
Ada beberapa acara dalam kegiatan yang diketuai Rio Luntungan itu, di antaranya bakti sosial berupa membersihkan jalan menuju pekuburan, seminar, Paskah Bersama yang diawali misa yang dipimpin Moderator OMK Kevikepan Manado Pastor Berce Rorimpandey Pr (Pastor Paroki Yesus Gembala Baik Paniki) dan Pastor Marianus Ada MSC (Pastor Rekan Paroki Ratu Rosari Suci Tuminting).
Ada juga syukuran bersama yang dihadiri peserta, panitia, 'orangtua angkat' peserta (OMK) Live-in baik yang beragama Katolik maupun bukan, Ketua Stasi Hati Kudus Yesus Mantehage Novianti Lindia serta Lurah Buhias dan Lurah Tinongko.
Dalam pemaparannya, Lexie Kalesaran lantas menguraikan empat hal penting (cerdas, tangguh, militan dan misioner) tersebut disertai contoh-contoh konkrit agar lebih memudahkan peserta.
"OMK harus cerdas. Cerdas menggunakan kemampuan intelektualitasnya. OMK harus bisa menentukan baik-tidaknya tindakan yang akan dibuatnya. Boleh atau tidaknya berbuat sesuatu, yang bukan tidak mungkin bisa berdampak luas," ujar Kalesaran.
OMK juga harus tangguh.
Tangguh menghadapi persoalan yang ada atau yang dihadapi.
OMK harus memilki semangat yang tidak pantang menyerah. Tidak boleh memiliki mentalitas mudah menyerah.
"OMK harus memiliki ketangguhan dan kecerdasan dalam bersikap, dalam berkarya untuk gereja, masyarakat dan tanah air," katanya.(Tribunmanado.co.id/David Manewus)