MENGERIKAN! Upaya ISIS Pindahkan Basisnya Dari Marawi Ke Indonesia
Ia mengatakan, pemindahan itu sudah disiapkan dengan matang oleh para simpatisan ISIS di Indonesia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengungkapkan ada upaya kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) memindahkan basisnya di Asia Tenggara dari Marawi di Filipina ke Indonesia.
Hal itu diungkapkan Menhan saat memberikan pernyataan kepada pers di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Ia mengatakan, pemindahan itu sudah disiapkan dengan matang oleh para simpatisan ISIS di Indonesia.
Sebab pemindahan tersebut adalah perintah dari pimpinan ISIS di Kabul, Afghanistan.
"Kenapa begini (aksi teror di Surabaya), kalian harus tahu di dalam perintah dari Kabul, mereka akan memindahkan Marawi ke sini," ujarnya.
Seperti di ketahui, pada akhir 2017 lalu, ribuan milisi ISIS kabur ke Afghanistan setelah mendapatkan gempuran dari militer Suriah yang didukung Rusia.
Menhan mengatakan bahwa informasi yang dia dapat berasal dari kerja sama enam negara dengan sandi Our Eyes. Enam negara itu yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura.
Forum ini merupkan kerja sama untuk mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara melalui pertukaran informasi strategis.
Our Eyes mengadopsi strategi intelijen Amerika Serikat dengan negara barat lainnya yang melibatkan kerja sama pertahanan dan militer untuk menangani terorisme.
"Tujuannya sekarang adalah polisi dan tentara, itu perintah dari sana (ISIS di Afganistan). Sekarang itu hebatnya Our Eyes harus memberikan informasi kepada saya. Ini gunanya," kata Menhan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Teror bom yang dilakukan di sejumlah gereja dan tempat di Surabaya dan Sidoarjo memiliki kesamaan, yakni bom yang digunakan adalah bom pipa.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan dalam peristiwa teror bom Surabaya dan Sidoarjo pelaku menggunakan bom yang sama yaitu berbahan peledak TATP.
"Bom ini berjenis bom pipa dengan bahan peledak triacetone triperoxide (TATP) yang termasuk high explosive," jelas Tito dalam konferensi pers di Polda Jatim, Senin (14/5/2018).
Bom jenis ini kata Tito sangat kental dengan kelompok ISIS. Bom ini disebut dengan julukan menakutkan, yaitu The Mother of Satan.
"Pelaku teror bom di Surabaya dan Sidoarjo ditemukan bom yang sama. Dengan bahan yang mudah di dapat, di ISIS dikenal dengan 'The mother of satan'. Ibu dari setan," sambungnya.