Nelayan dan Pengusaha Perikanan Bitung Mengadu ke Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Apa Saja?
Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Sjarief Widjaja menyerahkan bantuan dan berdiskusi dengan nelayan dan pengusaha perikanan Kota Bitung
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Sjarief Widjaja menyerahkan bantuan dan berdiskusi dengan nelayan dan pengusaha bidang perikanan Kota Bitung, Kamis (26/4/2018).
Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh nelayan dan pengusaha di antaranya Yuyun, pengusaha perahu.
"Kami sudah ada koperasi sejak lama nun sampai sekarang tidak pernah dibantu sama sekali oleh pemerintah, beberapa kali kami harus utang di bank," ujarnya.
Sebab biaya untuk peralatan dan buruh mahal bahkan sangat mahal. Dia meminta biaya di TPI Higienis juga bisa diturunkan atau melakukan pembayaran sekali dan bisa menggunakan semua fasilitas.
Stefani Nelwa, pemilik kapal 5 GT mengeluhkan penyaluran dana tidak tepat sasaran.
"Karena KKN masih ada, sebab banyak bantuan tidak tepat sasaran," ujarnya.
Jeffry nelayan mengatakan bahwa pelabuhan perikanan Bitung perlu dikembangkan.
"Karena usaha bidang perikanan berkembang pesat, serta kami juga belum pernah dapat bantuan kapal," jelas dia.
Sementara itu, Wasro nelayan lain mengatakan bahwa mereka sering lewat batas wilayah Maluku dan Sulawesi saat melaut.
"Tolong agar kami bisa diarahkan supaya kami tidak bertengkar di tengah laut," ujarnya.
Melky Salindeho, warga lainnya mengatakan bahwa beberapa bantuan yang diberikan ke nelayan dari Kementerian selalu sampai tidak lengkap.
"Kami juga meminta keloggaran untuk izin sertifikat dasar pelaut," jelas dia.
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Max Lomban Wali Kota Bitung dengan mengatakan bahwa pelelangan ikan tidak ada pungutan dari Pemkot Bitung, hanya dari kementerian yaitu pendapatan negara bukan pajak.
"Prioritas penerimaan kapal sudah ada standarnya tidak ada pilih kasih," jelas dia.