Pilpres 2019
Jokowi Berpeluang Calon Tunggal, Begini Hitung-hitungannya
Berbagai kalangan, pengamat dan para politisi mulai meramal kemungkinan yang akan terjadi pada Pilpres 2019 mendatang.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Berbagai kalangan, pengamat dan para politisi mulai meramal kemungkinan yang akan terjadi pada Pilpres 2019 mendatang.
Berbagai kemungkinan, kini mulai diprediksi siapa yang akan berani melawan Jokowi dalam pertarungan Pilpres mendatang.
Wakil Sekjen DPP PDI-P Eriko Sotarduga menilai, kemungkinan sang incumbent, Presiden Joko Widodo akan menjadi calon tunggal dan melawan kotak kosong dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.
Dikatakan, ada tiga faktor yang bisa saja membuat (Jokowi) calon tunggal.
Hal pertama adalah soal elektabilitas Jokowi yang saat ini cukup tinggi.
Dalam berbagai survei dari berbagai lembaga survei, masih menempatkan Jokowi tinggi tingkat elektabilitasnya menandingi calon presiden manapun, temasuk Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Baca: Hari Keempat Pencarian, Korban Tenggelam Ditemukan Mengapung di Antara Tongkang
Kedua, adanya syarat ambang batas pencalonan presiden.
Parpol atau gabungan parpol harus mengantongi 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada pemilu 2014 lalu untuk bisa mengusung pasangan capres dan cawapres.
Sementara, saat ini sudah 5 parpol menyatakan dukungan kepada Jokowi.
Faktor ketiga, adalah keinginan setiap parpol untuk mengincar kemenangan di Pilpres.
"Kalau mencalonkan yang lain mungkin menang tidak? Mereka tak akan ambil risiko mencalonkan yang kalah," kata Eriko dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
Meski begitu, Eriko memastikan tak ada strategi dari partainya untuk menjadikan Jokowi sebagai calon tunggal.
Ia menegaskan, PDI-P menyambut baik apabila muncul banyak penantang bagi Jokowi.
"Kalau ada pemikiran mengarahkan ke calon tunggal tidak ada," kata dia.