Wanita asal Pandu ini Mengaku Diikat, Ditelanjangi, dan Diancam Dibunuh Pelaku Pencurian
Seorang ibu warga Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken menjadi korban pencurian.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Seorang ibu warga Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Kota Manado mengaku menjadi korban pencurian oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya, pada Sabtu (2/12/2017) pukul 01.00 Wita.
Ibu berusia 53 tahun ini mengaku diikat kedua tangan, kaki, dan mulut kemudian ditelanjangi dan dibawa ke perkebunan pisang di Pandu.
Kronologinya, waktu itu korban sedang tidur di rumahnya. Tiba-tiba datang seorang pria langsung mengancam dengan barang tajam. Korban kemudian dibawa ke perkebunan Pisang.
Baca: Dinas P3A Sulut Terus Berikan Pendampingan Terhadap Korban Human Trafficking
Baca: Polisi Masih Buru Pelaku Human Trafficking di Serui Papua
"Tangan, kaki, dan mulut saya diikat oleh dia (pelaku). Dia (pelaku) sobek pakaian bahkan hingga celana dalam saya. Dia (pelaku) sudah membuat saya seperti binatang. Pisau diarahkan ke leher saya. Saya diikat dengan baju, kemudian karena dirasa tidak kuat dia (pelaku) kemudian ikat dengan mapapa pisang," ibu yang tidak mau namanya dikorankan.
Korban mengaku saat itu dia sudah pasrah dan meminta ampun kepada Tuhan.
"Saya bilang kepada dia (pelaku). Jangan beking apa-apa pa kita. Ambe jo samua kita pe doi dirumah," ujar dia.
Baca: Sepanjang 2017, Dinas P3A Sulut Sudah Pulangkan 11 Korban Human Trafficking
Baca: Kronologi 6 Gadis Manado jadi Korban Human Trafficking di Papua
Pelaku pun meninggalkan korban di perkebunan kemudian pergi ke rumah korban.
"Uang dan empat handphone sudah dia ambil," ujar korban.
Pelaku kemudian kembali ke lokasi korban diikat.
"Saya juga kaget, dia (pelaku) kembali dan kemudian melepaskan ikatan di kaki saya. Dia (pelaku) kemudian berkata silakan lari. Kalau tidak akan ditikam. Saya pun segera berlari," ujar korban.
Baca: Seorang Korban Human Trafficking Harus Nginap di P2TP2A Sulut