Festival Film Indonesia di Manado
Cerita Artis Kecewa FFI 2017 di Manado Hingga Piano Seharga Rp 2 Miliar
Kedatangan sekitar 435 artis film dan sutradara akan menjadi sejarah tersendiri bagi Provinsi Sulawesi Utara.
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara menjadi tuan rumah malam puncak penganugerahan Festival Film Indonesia (FFI) 2017 yang akan digelar pada Sabtu (11/11/2017) besok.
Acara tahunan insan perfilman nasional ini akan digelar di Grand Kawanua International City (GKIC), Manado.
Kedatangan sekitar 435 artis film dan sutradara akan menjadi sejarah tersendiri bagi Provinsi Sulawesi Utara.
Banyak hal yang diharapkan dengan hadirnya para publik figur ini ke Bumi Nyiur Melambai.

Utamanya adalah promosi daerah Sulawesi Utara,
Warga Sulut patut berbangga, sebab daerahnya sudah menjadi incaran indutri perfilman tanah air yang melakukan syuting di Manado dan sekitarnya.
Bahkan beberapa waktu lalu, aktor Korea sempat menjajakan kakinya di Kabupaten Sitaro, Sulut untuk pengambilan gambar sebuah film.
Tahun ini, sejumlah film mengambil lokasi syuting di Manado. Sebut saja, Tommi n Jerri, Hujan di Bulan Juni, Senja Kala di Manado.
Tak hanya itu, puluhan artis nasional yang tergabung dalam Apresiasi film Indonesia pun sempat menggelar hajatannya di Manado pada Oktober 2016 silam.

Kini Kota Tinutuan ini menjadi tuan rumah perebutan Piala Citra.
Bukan apa-apa, beberapa tahun terakhir pelaksanaan even ini hanya digelar di Jakarta, kecuali di Palembang dan Semarang.
Harapannya kegiatan ini bisa mendorong majunya Industri perfilman khususnya di Sulut.
Pasalnya tak sedikit warga keturunan kawanua yang menjadi artis nasional.
Sebut saja, Angel Karamoy, Lydia Kandou, Marcelino Lefrandt, Tessa Kaunang, dan Velove Vexia Kaligis.
Namun industri perfilman nyaris tak melirik Sulut.