Penjelasan Mengejutkan Jessica Setia, Mahasiswi Indonesia yang Dipukul di Busan Korea Selatan
Wajahnya dipukul berulangkali oleh seorang pria hingga berlumuran darah. Bibirnya robek dan harus mendapatkan 8 jahitan.
Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, BUSAN - Media Korea, koreaherald.com menulis tentang perlakuan mengerikan terhadap mahasiswi asal Indonesia Jessica Setia.
Disebutkan bahwa ia didiskriminasikan dan dipukuli oleh seorang penjaga sebuah bar dan tempat karaoke di Seomyeon Busan Korea Selatan karena kewarganegaraannya, dalam sebuah insiden yang menarik banyak perhatian media sosial selama akhir pekan kemarin.
Baca: Ya Tuhan! Mahasiswi Indonesia Diperlakukan Seperti Ini di Busan, Netizen: Boikot Produk Korea!
Jessica Setia, adalah seorang mahasiswi Indonesia berusia 21 tahun yang sedang menempuh studi di Busan Korea Selatan selama dua tahun.
Ia menderita luka sedalam 0,5 sentimeter di bibirnya dan memar di dagunya akibat pukulan penjaga klub tersebut, hari Jumat tengah malam lalu.

Kejadian pemukulan ini bemula ketika Jessica dan beberapa temannya menjalani pemeriksaan identitas di depan pintu masuk klub tersebut.
Setia mengklaim bahwa orang Korea itu kasar, "sangat rasis terhadap kita tanpa alasan apapun."
"Mereka membiarkan teman-temanku, yang memiliki kewarganegaraan Korea, dengan mudah. Dan ketika datang kepada saya dan teman saya yang juga warga negara Indonesia, dia mempersulit kami (untuk masuk ke klub), "kata Setia kepada media The Herald Korea.
Baca: 8 Seleb Korea Paling Jago Akting Nangis, Nomor 6 Sampai Gak Tega Melihatnya
Ketika dia melihat temannya, orang Indonesia lain yang bernama Gabrielle, didorong oleh penjaga pintu dan melemparkan kartu identitasnya ke trotoar, Jessica kemudian mendorong penjaga pintu tersebut.
Pertarungan pun terjadi dan mulutnya dipukul oleh petugas penjaga beberapa kali sampai bibirnya robek dan berdarah.
Dia dibawa ke rumah sakit dan diberi delapan jahitan di bibirnya.
Gabrielle mengatakan bahwa cobaan tersebut terkait dengan etnisitasnya berdasarkan pengalamannya secara umum di Korea.
Baca: Warga Sebut Ganti Presiden, Reaksi Gibran Kok Seperti Ini, Isi Hati Terdalam Seorang Anak?
"Saya terbiasa dengan orang-orang yang memandang rendah orang Indonesia. Saya pikir dia tidak menyukai orang asing sehingga dia mungkin bersikap kasar kepada kami terutama karena kami bukan bule kulit putih, "katanya. Ketika kita kesal dan menunjukkannya kepadanya, saya pikir itu membuatnya marah."