Rohingya
Myanmar Rohingnya Memanas, Erdogan : Dunia Jangan Pura-pura Buta dan Tuli
Badan Pengungsi PBB menyatakan sekitar 6 ribu warga Rohingya berhasil mencapai perbatasan Bangladesh dalam tiga hari terakhir
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bentrokan kembali terjadi antara militer Myanmar dengan militan lokal di Rakhine.
Hal ini memaksa warga Rohingya berbondong-bondong mengungsi.
Badan Pengungsi PBB menyatakan sekitar 6 ribu warga Rohingya berhasil mencapai perbatasan Bangladesh dalam tiga hari terakhir
Kejadian Ini Membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut dunia saat ini 'buta dan tuli' terhadap penderitaan warga Rohingya
Erdogan menyerukan dunia internasional meningkatkan upaya untuk membantu etnis minoritas muslim Rohingya di Myanmar.
Sedikitnya 6 ribu warga Rohingya melarikan diri dari kekerasan di Rakhine, Myanmar.
Pengungsi tersebut kemudian terdampar di perbatasan Bangladesh.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak otoritas Bangladesh untuk mengizinkan para pengungsi Rohingya itu masuk ke wilayahnya.
Namun otoritas Bangladesh mengusir puluhan pengungsi Rohingya dan melarang ribuan pengungsi lainnya untuk masuk wilayahnya sejak Jumat (25/8/2017) lalu.
Badan Pengungsi PBB menyatakan sekitar 5.200 warga Rohingya berhasil melintasi perbatasan Bangladesh dalam tiga hari terakhir.
Baca: Video: Anak-anak dan Balita Rohingya Ikut Jadi Korban Kekejaman Tentara Myanmar
Namun kebanyakan pengungsi Rohingya dihentikan di perbatasan Bangladesh.
Bahkan beberapa di antaranya ditembaki saat berkumpul di 'garis nol' yang merupakan titik paling utara pada perbatasan Myanmar-Bangladesh.
"Sekitar 6 ribu warga Myanmar berkumpul di perbatasan dan berupaya masuk ke Bangladesh," terang seorang pejabat senior pada Otoritas Penjaga Perbatasan Bangladesh kepada AFP, Rabu (30/8/2017).
Pejabat ini menyebut Rohingya sebagai 'warga Myanmar', padahal faktanya, Rohingya tidak memiliki status kewarganegaraan karena otoritas Myanmar tidak menganggap mereka sebagai warganya.