(VIDEO) Perang Dunia III Telah Dimulai? Korut Tembakan Rudal ke Jepang Beberapa Jam Lalu
Jepang saat ini dalam kondisi siaga penuh dan siap akan kemungkinan paling buruk
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik ke Jepang, melewati Kota Seoul, Tokyo, Selasa waktu setempat.
Seperti dilansir thenational.ae, peluncuran tersebut terjadi saat ketegangan di semenanjung korea belum mereda, pasca Pyongyang melakukan uji dua rudal balistik antarbenua (ICBMs).
Penembakan rudal balistik ini membuat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe geram dan mengutuk tindakan provokasi tersebut. Ia menyatakan ini adalah provokasi paling serius dan mengerikan bagi dunia.
Shinzo Abe pun menyakan akan melakukan tindakan penuh untuk melindungi warganya. Jepang saat ini dalam kondisi siaga penuh dan siap akan kemungkinan paling buruk.
Saat rudal melewati Jepang, sirene tanda bahaya pun berbunyi di Tokyo dan sekitarnya. Suasana terlihat tegang semua penduduk tak ada yang keluar rumah.
Jepang sebelumnya telah berjanji untuk menembak jatuh rudal Korut yang mengancam untuk menyerang wilayahnya, dan menerapkan sistem pertahanan rudal Patriot.
Tak hanya Jepang, Korea Selatan (Korsel) pun tengah 'bersiap' kemungkinan terburuk dari aksi provokatif negara tetangganya itu. Baik Jepang dan Korsel menyatakan, Korut saat ini sedang melakukan ancaman serius bagi sejumlah negara.
Aksi Korut menguji rudal balistik ke arah Jepang menjadi pesan khusus untuk Amerika, setelah sebelumnya Korut mengancam akan menembakkan rudal ke wilayah AS di Guam. Guam berjarak sekitar 3.500 kilometer dari Korea Utara
Presiden AS Donald Trump pun langsung mengeluarkan peringatan terbuka tentang "api dan kemarahan" di Korea Utara dan mengatakan senjata Washington sudah siap.
Sementara itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi ketujuh di Korea Utara, dengan memperketat pembatasan ekspor dan investasi bagi Korut.
Rudal Korut diluncurkan dari wilayah Sunan, dekat Pyongyang pada Selasa Pukul 20.57 waktu setempat. Rudal melintasi Tokyo lalu meledak di perairan.
Ia menempuh jarak sekitar 2.700 kilometer (1.700 mil) pada ketinggian maksimum sekitar 550 kilometer. (*)