Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pasca Penghentian Ibadah, Panitia KKR Natal Bandung Rilis 10 Pernyataan Resmi

Pernyataan tersebut diposting dengan menyertakan Logo 'Stephen Tong Evangelistic Ministries International'.

Penulis: Fransiska_Noel | Editor: Fransiska_Noel
Reformed Injili Events
Pendeta DR Stephen Tong 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasca heboh pemberitaan terkait penghentian ibadah KKR Natal yang berlangsung di Gedung Sabuga Bandung oleh kelompok ormas, panitia acara merilis 10 pernyataan resmi.

Pernyataan tersebut telah diposting melalui akun Facebook Reformed Injili Events, dengan menyertakan Logo 'Stephen Tong Evangelistic Ministries International' sebagai panitia KKR Natal di Bandung, dengan Pendeta DR Stephen Tong sebagai khadim yang memimpin ibadah KKR tersebut.

Baca: Ibadah Dihentikan, Kalimat Mengharukan Pendeta KKR Natal Bandung Viral di Media Sosial

Berikut isi 10 pernyataan panitia acara :

Reformed Injili Events

Official Press Release STEMI: KKR Natal Bandung 2016

#NKRIDamaiNatal

http://www.stemi.id/

Melalui surat ini, Kami dari Pihak Panitia Nasional KKR Natal 2016 memberikan klarifikasi resmi perihal KKR Natal Bandung 2016, tertanggal 6 Desember 2016.

1. Kami mengucap syukur kepada Allah Tritunggal yang Berdaulat atas sejarah, dan kepada Tuhan kita Yesus Kristus, Juru Selamat Dunia.

2. Kami mengucapkan terima kasih kepada Aparat Keamanan (Kepolisian RI – dalam hal ini Kapolresta Bandung Kombes (Pol) Winarto beserta seluruh jajarannya dan TNI – dalam hal ini Dandim 0618/BS Bandung Kolonel Inf. Sugiyono) dan Pemerintahan Kota Bandung dengan Bapak Wali Kota Ridwan Kamil yang telah memfasilitasi penyelenggaraan KKR Natal Bandung 2016, tanggal 6 Desember 2016.

Baca: Ibadah KKR di Bandung Dihentikan, Tak Masalah Ibadah Tidak Dilaksanakan, Kami Tidak Dendam

3. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada umat Kristiani Kota Bandung atas partisipasi secara konsisten merayakan KKR Natal bersama Kami, berturut-turut selama 11 tahun di Kota Bandung yang toleran.

4. Panitia telah menerima Surat Tanda Terima Pemberitahuan, No. STTP/YANMIN/59/XI/2016/Dit Intelkam dari Kepolisian berkenaan dengan Kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani, tanggal 6 Desember 2016, pk. 18.30-22.00 WIB, bertempat di Gedung Sabuga ITB (Sasana Budaya Ganesha – Institut Teknologi Bandung), dengan pembicara Pdt. Dr. Stephen Tong. Selain itu, Panitia sudah memberitahukan juga secara tertulis kepada pihak Kepolisian akan adanya KKR Natal Siswa Bandung 2016, pk. 13.00 WIB. Sesuai dengan UU No. 9 Tahun 1998, pasal 1 yang menjamin bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya... dan pasal 10 yang hanya mengharuskan pemberitahuan secara tertulis kepada Polri, yang tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di dalam kampus dan kegiatan keagamaan, panitia sudah memenuhi seluruh proses perizinan yang diperlukan untuk menyelenggarakan KKR Natal tersebut, baik KKR Natal Siswa pada pk. 13.00 WIB maupun KKR Natal pada pk. 18.30 WIB di Gedung Sabuga ITB, Bandung. Sebagaimana hal ini juga telah ditegaskan oleh pihak Kepolisian di depan para jemaat di Gedung Sabuga ITB pada malam KKR Natal Bandung.

Baca: Ibadah KKR Natal di Bandung Dihentikan, MUI Angkat Bicara!

5. Kami telah memenuhi seluruh prosedur hukum yang diwajibkan dalam penyelenggaraan KKR Natal Bandung 2016. Karena itu, Kami menyatakan bahwa Pdt. Stephen Tong pada malam KKR Natal Bandung 2016 tidak mengatakan adanya kesalahan prosedur dalam penyelenggaraan KKR Natal Bandung 2016.

6. Panitia sangat menyesalkan KKR Natal Bandung 2016 diganggu oleh segelintir orang yang mengatasnamakan ormas (atau ormas-ormas) dan ketidaktegasan pihak Kepolisian di dalam menjaga kewibawaan Pemerintah RI dan UU yang berlaku (KUHP pasal 175 & 176), sehingga terjadi pemblokiran jalan masuk ke daerah Gedung Sabuga ITB, dan juga pada sore harinya beberapa orang masuk ke dalam Gedung Sabuga ITB melakukan intimidasi dengan cara berteriak-teriak kepada Paduan Suara KKR Natal Bandung 2016 (sebagian besar terdiri dari wanita) yang sedang berlatih.

Pihak Kepolisian walaupun hadir tersebar di seluruh daerah Gedung Sabuga ITB, sulit menjalankan tindakan pengamanan yang memadai. Dengan terjadinya peristiwa ini, dikhawatirkan bukan KKR Natal Bandung 2016 yang telah dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, melainkan nama Kota Bandung di mata Internasional (mengingat Pdt. Dr. Stephen Tong sudah dikenal baik dan diperhatikan di dunia Internasional). Kami sebagai Warga Negara Indonesia sangat sedih melihat hal ini terjadi di NKRI yang kami kasihi.

Baca: Ini Dia Pernyataan Lengkap Wali Kota Bandung Terkait Aksi Pembubaran KKR

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved