Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masuk Tiga Besar 10 Destinasi Wisata Prioritas 2016, Lembeh dan Bunaken Saingi Bali

Menteri Pariwisata bersama Wantimpres Rusdi Kirana dan Gubernur Olly Dondokambey mensuport penuh ivent Festival pesona selat Lembeh (FSPL)Bitung

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
ISTIMEWA
Menyelam di Selat Lembeh 

Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Festival pesona selat Lembeh (FSPL) yang akan diselenggarakan oleh pemerintah Kota Bitung bersama kementrian Pariwisata pada 6 sampai 10 Oktober 2016, mendapat apresiasi Gubernur Olly Dondokambey

Tak hanya Gubernur Olly Dondokambey, dukungan penuh terhadap ivent ini pun datang dari anggota Dewan pertimbangan presiden (Watimpres) sekaligus owner Lion Grup Rusdi Kirana dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

"Dengan adanya FSPL ini pariwisata di Sulut akan menjadi lebih baik lagi kedepan, karena saat ini lewat suport dari menteri pariwisata dan owner Lion Grup sudah mendatangkan 1.000 wisatawan mancanegara ke Sulut," ujar Olly belum lama ini.

Olly bersama wali kota Bitung Max Lomban, wawali Maurits Mantiri serta menteri Pariwisata Arief Yahya serta Rusdi Kirana saat launching FSPL di ruang Balairung Soesilo Soedarman Kementrian Pariwisata Jakarta menargetkan 10 sampai 20 ribu wisatawan dari negeri Tirai Bambu datang ke tempat wisata di Sulut khususnya Manado dan Bitung.

"Jadi para wisatawan ini berasal dari tujuh provinsi di daratan Cina ditambah dari Singapura yang akan datang kemari," tambahnya.

Untuk itulah dia berharap, kepada seluruh warga Sulut khususnya mereka yang di rantau untuk melihat kembali atau kembali ke kampung halaman guna melakukan pembenahan dan perbaika bangun Indonesia kedepan lewat sumbangsi pertumbuhan perekonomian melalui sektor pariwisata.

"Melalui program pemerintah Indonesia 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Indonesia dan 1 juta diantaranya dari Sulut kalau disuport tidak ada yang mustahil," tandas Olly.

Menteri Pariwisata dalam kesempatan itu menjelaskan, Presiden Joko Widodo sempat memuji provinsi Sulut saat melakukan lawatan ke Cina sebagai wujud mengkuatifikasi pertumbuhan pariwisata khusus untuk Sulut akan lebih dari 1.000 persen.

Di Indonesia kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2015 tak sampai 20 ribu, 2016 target untuk Sulut saja 30 ribu, jika sebulan lebih dari 10 ribu seperti penyampaian gubernur Sulut, maka dalam satu tahun akan capai 100 ribu.

"Artinya 100 ribu itu, kalau satu orang 1.200 us dolar kalau 100 ada 120 juta us dola sehingga uang yang beredar di Sulut sekitar hampir 2 triliun bisa sejahtrakan masyarakat," urai menteri.

Melihat dukungan dari berbagai pihak gna mengembangkan pariwisata di Sulut pihak kementrian Pariwisata akan mematok target tertinggi dari 100 ribu menjadi 1 juta wisman yang datang.

"Sulut nantinya akan menyaingi 10 destinasi wisata di Indonesia. Danau toba 1 juta pengunjung wisman, Jatim 1 juta lainnya hanya 500 ribu. Sehingga untuk mencapai itu maka harus bangun destinasi yang ada," kata dia.

Arief menguraikan untuk destinasi wisata ada konsep atraksi kelas dunia dan national brending yang akan diangkat oleh kementrian Pariwisata Indonesia, mulai dari wisata bahari ada tiga yaitu underwater.

"Bunaken, Wakatobi dan Raja Ampat ketiga ini satu kelas sehingga saat akan jadikan Manado sebagai destinasi wisata utama sekaligus akan jadi tourisem hub untuk kawasan timur dan utara. Jadi semua akan lewat Manado sebelum ke Morotai dan Wakatobi semua akan diset lewat Manado untuk destinasinya," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved