Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tarsius yang Dipelihara Warga Madidir Itu Mati di Kandang

Tarsius tarsier yang ditemukan Robert Budiman (61)pada Kamis pekan lalu telah tewas.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Tarsius tarsier yang ditemukan di kaki gunung Duasaudara dibawa pulang dan dijadikan peliharaan 

Laporan wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG  - Tarsius tarsier yang ditemukan Robert Budiman (61) warga Gang Puncak Indah Kelurahan Paceda lingkungan III Kecamatan Madidir pada Kamis pekan lalu telah tewas.

Demikian disampaikan Robert saat diwawancarai Tribun Manado di rumahnya. Dia menyampaikan satwa endemik yang populasinya juga tersebar di Kepulauan Sangihe, Filipina Sulut itu meninggal pada Minggu (11/10).

"Sekitar 11.00 wita Tarsius yang kami letakkan dalam kandang mati. Ini dikarenakan Tarsius jarang makan meskipun kami telah memberi asupan makanan khusus yaitu serangga dan pisang. Hewan ini hanya makan sekali pasca ditemukan Kamis lalu," tutur Robert.

Tarsius yang dipelihara selama tiga hari telah dimakamkan di halaman rumahnya. Dia menyayangkan meninggalkan hewan yang didapat di perkebunan Pasong Sembel.

Perkebunan tersebut terletak di bawah kaki gunung Duasudara. Jaraknya sekitar tiga sampai lima kilometer dari pemukiman warga di Lingkungan III RT X Kelurahan Paceda.

Diduga, Tarsius turun karena musim kemarau berkepanjangan di Pegunungan Dua Sudara, habibat endemik Tarsius. "Panas membuat satwa seperti ini turun gunung untuk mencari tempat dingin," tambahnya.

Kata Robert, Tarsius tersebut rencananya akan dilepaskan di Penangkaran Satwa Tasik Koki namun sudah terlebih dahulu meninggal. Diberitakan sebelumnya, Kamis pekan lalu Robert dan rekannya menemukan satwa yang lehernya bisa berputar 80 derajat ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved