Sekprov Sulut Sebut Tapal Batas Boltim-Mitra Sudah Selesai
Sekprov Sulut, Siswa Rahmat Mokodongan kepada sejumlah wartawan mengatakan tapal batas tersebut sudah selesai artinya tak ada lagi polemik.
Penulis: Aldi Ponge | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Polemik tapal batas Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim)-Minahasa Tenggara (Mitra) mulai terkuak. Sekretaris Provinsi (Sekprov) menyebutkan batas kedua daerah tersebut telah tuntas.
Sekprov Sulut, Siswa Rahmat Mokodongan kepada sejumlah wartawan mengatakan tapal batas tersebut sudah selesai artinya tak ada lagi polemik. "Sudah selesai. Ada 12 segmen (tapal batas di Sulut), kita sudah menyelesaikan sekitar delapan (Segmen), sehingga kita dapat penghargaan," tegasnya, pada Rabu (13/5/2015) usai melantik Korpri Boltim.
Dia mengatakan tapal batas kedua daerah ini sudah ditandatangani kedua bupati. "Sesuai dengan SK Mendagri," ucapnya.
Ketidakhadiran Bupati Boltim dan Bupati Mitra tak mempengaruhi penandatangan dan penyerahaan tersebut. "Penting tandatangan, cap. Itu namanya basicking secara hukum," tegasnya.
Bupati Boltim Sehan Landjar saat dikonfirmasi membantah tapal batas Boltim-Mitra telah selesai. Katanya, saat ini sudah diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Saat di hotel saya disodorkan draf dan setelah saya lihat titik koordinatnya, saya setujui dan saya paraf. Tapi satu bulan kemudian, tiba-tiba pada satu acara dengan BPK. Acara sudah selesai, protokoler mengatakan ada acara tambahan, penandatanganan. Saat itu, saya dan Telly (Mantan Bupati Mitra) langsung diminta tandatangan," terangnya.
Dua hari kemudian, dia sadar kalau titik koordinat tapal batas berubah dari draf yang diparafnya di hotel sebelum penandatangan. Dirinya pun langsung menyatakan protes. "Sampai sekarang di Kemendagri, sekarang status quo. Jadi memang ada kekeliruan dengan kesepakatan di Quality hotel, itu saya paraf semuanya. Tapi yang ditandatangani itu bukan yang sudah diparaf," tegasnya.
Dia menegaskan kembali tapal batas Mitra-Boltim belum selesai. Hanya tapal Batas Boltim-Bolmong, Boltim-Bolsel dan Boltim-Kotamobagu yang tuntas. Dirinya berupaya menargetkan penyelesaian masalah tapal batas tersebut sebelum masa jabatannya berakhir. "Semua persoalan diupayak tuntas, tapi persoalan tapal batas, dimana-mana agak lama," ucapnya.
Warga Buyat, Irwanto mengatakan pemerintah daerah harus turun menjelaskan masalah tapal batas tersebut ke Buyat bersatu. Sebab saat ini terjadi simpang siur status tapal batas kedua daerah tersebut.
"Masyarakat bingung, ada yang bilang sudah selesai, ada yang bilang belum. Masing-masing ini sumber dipercaya, sebab selain Sekprov ada. Beberapa hari lalu ada anggota DPR RI pun menyatakan sudah selesai setelah dia cek ke Mitra," terangnya.
Dia mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) turun melakukan hearing dan melakukan kunjungan kerja ke pemda Mitra untuk mempertanyakan persoalan tapal batas tersebut. (tribunmanado/aldi ponge)
Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.