Tim Investigasi Usut Tewasnya Tersangka Pembunuh Polisi di Bolmong
Polres Bolmong membentuk tim untuk mengusut meninggalnya, Rifal Jiko (24), tersangka pembunuh Aiptu Joko Suswanto.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Polres Bolmong membentuk tim untuk mengusut meninggalnya, Rifal Jiko (24), tersangka pembunuh Aiptu Joko Suswanto. Kepala Polres Bolmong AKBP Wiliam Simanjuntak berharap semua pihak bersabar menunggu hasil kerja tim investigasi tersebut.
"Sudah dibentuk tim dan mereka sedang bekerja. Saya baru masuk kantor hari ini. Saya belum mendapat laporan dari tim saya yang lagi bekerja. Mohon bersabar, percayakan kepada Kapolres bahwa ini akan ditindaklanjuti secara profesional. Saya minta, mari sama-sama kita profesional," kata Wiliam saat konferensi pers, Rabu (7/1/2015).
Dia mengakui sempat bertemu dengan tersangka Senin (5/1/2015) pagi atau beberapa jam setelah Rifal ditahan di Polres Bolmong. Kata dia, Rifal bersama adiknya ZJ (14) yang juga menjadi tersangka pada kasus penikaman itu masih terbaring. Informasi yang ia terima dari petugas sel, kakak- beradik itu sedang tidur.
"Waktu itu saya tidak menerima laporan bahwa tersangka mendapat penganiayaan atau tidak. Saya dengar dia meronta-ronta dan dipisahkan dengan tahanan lain," kata William.
Dia mengaku tidak melihat ada lebam-lebam di tubuh tersangka. "Saya lihat di mata satu tersangka ada luka, namun ternyata luka lama. Saya lihat darah masih keluar dari kaki tersangka. Saya mau konfirmasi kepada kasat reskrim namun sedang istirahat, yang lainnya sudah ke pemakaman. Maka saya berencana akan menanyakannya saat kembali dari pemakaman," kata dia menjelaskan.
Setelah itu, kapolres mengatakan dirinya langsung bergegas pergi ke pemakaman anggotanya di Bolmut. Namun sebelum itu, ia sempat memberi perintah kepada bawahannya untuk memberikan air kepada Rifal dan ZJ. "Saya menyuruh penjaga agar memberikan air kepada tersangka tapi sedikit saja," ujarnya.
Dalam perjalanan, lanjut Wiliam tiba-tiba ia mendapat informasi bahwa tersangka sudah dibawa ke rumah sakit. "Katanya lemas. Saya bertanya-tanya waktu itu apakah ini karena diberikan air, atau apa. Saya tetap melanjutkan perjalanan dan bertahan di Bolmut," kata dia lagi.
Wakil Ketua Komite Satu DPD RI Benny Rhamdani mengatakan, semua pihak harus mendukung langkah kepolisian untuk melakukan investigasi meninggalnya tersangka tersebut. Hal tersebut, kata dia, agar tidak terjadi tafsir publik dam spekulasi yang liar.
"Pers, masyarakat, LSM, kalau dari pandangan saya, ayo bantu kapolres untuk berani memimpin langsung proses investigasi. Dengan begitu akan ada terang benderang di sana, setelah itu diekspos ke publik saja," ujar Benny di Rumah Kopi Jarod Sinindian, Rabu Malam.
Ia percaya bahwa kapolres bisa melakukan investigasi. "Saya percaya pak Kapolres akan bertindak cepat. Dia tahu situasi ini. Berikan kepercayaan dan dukungan kepadanya. Saya sangat berharap adanya tindakan cepat dan terbuka," katanya. (dik)
Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.