Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kantor Wali Kota Manado Akan Dipindah ke Tempat Ini

Khusus di Manado, sejumlah proyek juga sudah disiapkan Pemerintah Kota Manado.

Penulis: | Editor:
zoom-inlihat foto Kantor Wali Kota Manado Akan Dipindah ke Tempat Ini
IST
Dr GSV Lumentut

Laporan wartawan Tribun Manado David Manewus

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Khusus di Manado, sejumlah proyek juga sudah disiapkan Pemerintah Kota Manado. Dalam konferensi pers di rumah dinasnya di Bumi Beringin, Senin (30/12/2013) lalu, membeber sejumlah program yang akan diwujudkan Pemko Manado pada 2014 ini.

"Sebelumnya saya menginformasikan bahwa ada festival kuliner skala nasional atau juga bisa disebut internasional pada Mei 2014. Kita baru saja mengikuti kegiatan tapi hanya klapertart yang kami tampilkan padahal masih banyak makanan tradisional lain yang dimiliki," ujarnya

Makanan dengan tema akan ditampilkan. Hari pertama bisa berupa kue. Hari berikutnya bisa tinutuan dan sejenis. "Hari ketiga bisa makanan buluh dan hari keempat bisa juga makanan ekstrem," tuturnya.
Program jaminan kesehatan daerah yang bernama Universal Coverage (UC) akan dilanjutkan pada 2014 ini. Dalam satu tahun ke depan akan dicoba pengelolaan langsung oleh Pemerintah Kota Manado. Kerja sama dengan PT Askes sementara dihentikan.

Mengenai banyaknya orang luar daerah yang menggunakan UC karena kemudahan menggunakan KTP dengan tinggal tiga hari saja, Lumentut berjanji akan mengevaluasinya. Kadiscapil Manado Hans Tinangon di tempat terpisah mengaku ada filter untuk itu.

"PBL Mapaluse akan terus dikontrol. Untuk TPP pegawai bisa dimulai tahun depan selain penambahan insentif tokoh agama sebesar Rp 550 ribu dan gaji pala (kepala lingkungan) menjadi Rp 2.250.000," lanjut Lumentut
Mengenai kinerja pala yang tidak melaksanakan Peraturan Wali Kota Nomor 18, mereka akan dievaluasi dua bulan sekali walau kontraknya setahun. Setelah itu akan dilihat untuk diperpanjang atau tidak.
Mengenai Perda Sampah, Lumentut menyebut akan bekerja sama dengan polisi. Nanti bisa diusahakan sidang tindak pidana ringan di pengadilan.

Revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano juga dipastikan akan dimulai tahun depan. Sudah ada rapat pembebasan tanah. Dana juga sudah dan pembangunan akan dimulai dari sisi Timur dan Barat untuk bertemu di tengah.

"Siaga Bencana (Sibat) sudah disiagakan di Paal 4, Karombasan Selatan, Manado Utara 1 dan Manado Utara 2 dan untuk seragam nanti dipikirkan. Itu bantuan Palang Merah Denmark," katanya.
Lumentut juga menyadari bahwa banjir bukan hanya terjadi karena meluapnya air hujan tapi karena juga sistem air bawah tanah yang amburadul dan ia menginginkan bantuan masyarakat. Ia sudah mengecek ke lapangan dan menemukan beberapa titik selokan sudah diperkecil, dialihkan bahkan ditutup oleh adanya bangunan.

"Itu selain karena sedimentasi juga karena aliran tersumbat. Tahun depan kami akan memfokuskan di titik‑titik bermasalah itu. Di Boulevard kami kami akan berbicara dengan pengembang untuk membuka aliran air yang tertutup untuk mempelancar aliran air," ujarnya.

Sistem Aspol (angkot, shuttle, parkir, tol) tetap akan dimulai tahun depan mulai dari Jalan Sam Ratulangi. Sosialisasi akan terus dilaksanakan walau belum di dalam kampus. Aspol akan dimulai Mei 2014. Untuk mengatasi kemacetan baru akan dikaji adanya trayek baru di pinggiran kota.

"Trayek itu sudah bertahan 30 tahun. Sekarang harus diubah agar bisa menjangkau daerah yang dahulu tidak dijangkau. Saya sudah berbicara dengan sekelompok sopir. Awalnya mereka tidak setuju tapi setelah dijelaskan mereka akhirnya mengerti," ujarnya.

Pemerintah kota juga tetap menargetkan Adipura Kencana. Jembatan timbang untuk mengukur jumlah konsumsi masyarakat berbanding dengan yang masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah ada. Karena itu akan diketahui jumlah sampah yang sudah diolah.

"WTP juga akan diusahakan. Selain perbaikan sekarang juga ada akumulasi kesalahan dari jauh sebelumnya," katanya.
Museum Coelacanth juga sementara dibangun. Bangunan itu tiga lantai dengan Coelacanth di atasnya. Ikon itu sementara dibangun dengan uang Rp 40 miliar.

"Dinas pasar tidak bertarget PAD menurut BPK. Uang gajinya juga sudah dilunasi dan revitalisasi Pasar sudah sementara dilaksanakan," ujarnya.
Ketika ditanya soal keinginan jadi gubernur, Lumentut menjawab diplomatis. "Saya terikat kontrak politik dengan Kota Manado sampai 2015. Saya fokus bekerja dulu. Kalau sudah begitu saya tidak fokus. Biar semuanya mengalir," kata dia disambut tawa para awak pers.

"Pemindahan kantor wali kota dimulai tahun depan. Saya sudah konsultasi gubernur dan akan ditempatkan di eks Balitka, tempat pacuan kuda. Di sana akan ada fasilitas olahraga provinsi, tempat kuliah S2 dan S3 Unima juga IAIN dan STAKN," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved