Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mendur Bersaudara Si Pengabadi Momen Proklamasi

Sosok Alex Mendur dan Frans Mendur seakan luput dari catatan sejarah Indonesia.

Editor: Andrew_Pattymahu

Jepretan foto proklamasi Indonesia yang diabadikan Mendur bersaudara pun kini menjadi arsip negara dan bisa dinikmati khalayak umum.

Tak ada alasan rasanya, di Hari Pers Nasional (HPN) 2013 menjadi momen penting untuk menganugerahkan gelar pahlawan nasional bagi Alex dan Frans Mendur.

Pemerintah Provinsi Sulutt pun kini sudah membangun monumen peringatan Alex dan Frans yang nantinya akan diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


Tak serta merta jepretan foto Mendur bersaudara membuatnya langsung jadi pahlawan nasional. Kembali ke kisah Mendur, siapa sangka foto hitam putih Ir Soekarno dan Muhammad Hatta ketika memproklamasikan kemerdekaan RI itu dianggap  dokumen penting oleh Jepang yang harus dimusnahkan. Dua kakak beradik itu pun harus betaruh nyawa untuk menyelamatkan satu di antara kepingan sejarah bangsa.

Dikisahkan Noudy Tendean, Karo Pemerintah dan Humas Pemprov Sulut berdasarkan catatan, perjuangan Alex dan Frans Mendur menyelamatkan negatif foto proklamasi tidak mudah.

Mereka harus berhadapan dengan tentara Jepang yang terkenal beringas.

Negatif milik Alex berhasil dirampas lalu dihancurkan oleh tentara Jepang. Tapi syukur, Frans menyimpan negatif lainnya. Frans berhasil menyelamatkan negatif foto dengan cara menguburnya di halaman kantor Asia Raja.

Lanjut Tendenan, Frans rupanya sadar betapa pentingnya dokumentasi itu. Kesadarannya itu membuahkan hasil yaitu pada 20 Februari 1946 Harian Merdeka menerbitkan foto karya putra Kawangkoan tersebut. "Mendur bersaudara menjadi sangat inspiratif bukan hanya karena karya-karya monumentalnya saja, namun juga dedikasi dan integritasnya sebagai fotografer pada masa itu yang patut dihargai," kata Tendean.

"Frans dan Alex berjuang dengan kamera. Mereka tak hanya memotret untuk kepentingan diri sendiri atau golongan. Kakak beradik Mendur menjadikan karya foto untuk kepentingan bangsa," sebutnya

Tendenang mengatakan Mendur bersaudara  memotret setiap momen bersejarah di negeri ini dengan kejujuran, keberanian, ketulusan, dan yang lebih penting adalah tanpa pamrih.

Catatan sejarah menyebutkanFrans pernah menitipkan hasil kerjanya kepada pilot-pilot Filipina sehingga foto-foto bersejarah karyanya tersebar di berbagai media.

Pertanyaannya kini, apa yang didapatkan Mendur bersaudara atas jasa-jasanya? Tidak ada.

Bahkan, menurut penjelasan Berty Mendur, pihak yang dipercayakan keluarga besar Mendur untuk mengurus semua karya,  beberapa karya-karya monumental tersebut saat ini sudah tidak terawat bahkan terkesan dibiarkan terbengkalai.  

"Atas dasar ini, Gubernur Sarundajang berkomitmen bahwa sekaranglah saatnya bagi kita untuk lebih menghargai karya Mendur bersaudara, dokumentasi bersejarah yang tak mungkin bisa diulang," tegas Tendean.

Tendean menuturkan, andai saja Frans Mendur dulu tidak berani melawan tentara Jepang, kini tidak akan ada foto-foto proklamasi Republik Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved