Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Kepala Daerah dan Wakilnya

Seorang Pengunjuk Rasa Menangis

Seorang perempuan menangis (baju merah) minta Wabup Boltim Medy Lensun urungkan niat untuk mundur.

Penulis: | Editor:
Seorang Pengunjuk Rasa Menangis - Kotabunan-20120903-00593.jpg
TRIBUNMANADO/EDI SUKASAH
Seorang perempuan menangis (baju merah) minta Wabup Boltim Medy Lensun urungkan niat untuk mundur saat unjuk rasa di halaman kantor DPRD Boltim, Senin (3/9/2012).
Seorang Pengunjuk Rasa Menangis - Kotabunan-20120903-00595.jpg
TRIBUNMANADO/EDI SUKASAH
Seorang Pengunjuk Rasa Menangis - Kotabunan-20120903-00598.jpg
TRIBUNMANADO/EDI SUKASAH
Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLTIM - Seorang perempuan menangis (baju merah) minta Wabup Boltim Medy Lensun urungkan niat untuk mundur saat unjuk rasa di halaman kantor DPRD Boltim, Senin (3/9/2012). Pengunjuk rasa justru meminta Bupati Boltim Sehan Landjar yang mundur dari jabatannya.

Pendukung mengerubuti Medy bahkan mereka merobek dan melontarkan robekan surat pengunduran diri Medy di halaman kantor DPRD Boltim. Sebuah ungkapan protes agar wabup mengurungkan niatnya. Pada kesempatan yang sama, Medy Lensun menunjukkan surat perjanjian kesepakatan kepada Ketua DPRD Boltim Sumardia Modeong di kantor DPRD Boltim. Medy menunjukkan beberapa kesepakatan antara ia dan Bupati Boltim Sehan Landjar yang diduga telah diingkari bupati dan hal tersebut menjadi alasan pengunduran diri Medy Lensun.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved