Keracunan Makanan di Tomohon
Pasca Dugaan Keracunan Makanan, Mahasiswa UKIT Diminta Pulang ke Rumah dan Perkuliahan Secara Daring
Pasca kejadian yang dialami sejumlah mahasiswa Universitas Kristen Tomohon (UKIT) di Asrama Putra-Putri PPWG Kaaten Tomohon, Sulawesi Utara.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasca kejadian yang dialami sejumlah mahasiswa Universitas Kristen Tomohon (UKIT) di Asrama Putra-Putri PPWG Kaaten, Kelurahan Matani 1, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (10/9/2025).
Para mahasiswa diminta pihak kampus untuk kembali ke rumah masing-masing.
MS, mahasiswi Semester 1 UKIT asal Minut kepada Tribun Manado, Sabtu (13/9/2025) menyebutkan pasca kejadian, mahasiswa diminta untuk pulang ke rumah.
"Kami disuruh kembali ke rumah dan balik ke asrama Minggu depan," kata MS kepada Tribun Manado via WhatsApp.
Ia menyebutkan menurut pemberitahuan selama satu minggu kedepan proses perkuliahan secara daring.
MS menceritakan kronologi sebelum sejumlah mahasiswa di bawah ke rumah sakit akibat dugaan keracunan makanan.
Ia mengaku pada hari Rabu (10/9/2025) di asrama kami disediakan makan dengan menu tempe, tahu dan ada sayur kol cah.
"Malamnya banyak yang anfal dan langsung di bawah ke rumah sakit," sebutnya.
Ia mengaku sempat merasakan sakit perut usai makan, tapi saya langsung minum susu.
Menurutnya, menu makanan yang disajikan ada yang sudah tidak layak.
Terutama ketika dia makan tahu.
"Tahunya sudah asam. Sampai Jumat pagi kemarin masih ada yang pingsan dan di bawah ke rumah sakit," bebernya.
Hal serupa disampaikan salah satu mahasiswa yang enggan disebut namanya dan dijumpai Tribun Manado di Rumah Sakit Bethesda Tomohon, Jumat (12/9/2025), mengaku mengkonsumsi makanan tahu, tempe dan sayur pada Rabu.
Ia menduga makanan itulah yang menjadi penyebab keracunan.
"Saya makan itu Rabu malam dan kala itu tahu rasanya asam," kata dia.
Setelah makan itu perutnya sakit. Keesokan harinya ia hampir pingsan saat berada di ruang kelas.
"Saya langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.
Menurut dia, mereka selama ini diberi menu berbeda setiap hari.
Salah satu orang tua menyebut jika mereka membayar uang sebesar Rp 8 juta untuk biaya asrama serta makan.
Dirinya kecewa dengan kejadian itu.
"Usul saya ke depan harus ada ahli gizi atau tak perlu makan di asrama, biar makan dibawa sendiri saja," katanya.
Pihak Polresta Tomohon memeriksa 12 saksi terkait kasus keracunan massal mahasiswa Teologi UKIT Tomohon, Kamis (11/9/2025).
Kasat Reskrim Polresta Tomohon Royke Mantiri menuturkan, sebanyak delapan saksi berasal dari dapur asrama.
"Kami periksa koki, orang dapur dan pihak yang membeli bahan makanan," kata dia kepada Tribunmanado.com Jumat (12/9/2025).
Pihaknya juga telah memintai keterangan korban keracunan.Total ada empat pasien yang ditanyai terkait kasus tersebut.
Sebut dia, pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan berupa tempe, sayuran dan penyedap rasa untuk diperiksa di labfor.
"Para korban ternyata makan makanan yang sama untuk menu pagi, siang dan sore," katanya.
Ia mengatakan, para mahasiswa dirawat di RS Bethesda dan Gunung Maria.
Ada mahasiswa yang jalani rawat inap, rawat jalan dan dipulangkan.
UKIT Tanggung Biaya Rumah Sakit
Pihak Manajemen Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) akhirnya buka suara terkait puluhan mahasiswa Fakultas Teologi yang diduga mengalami keracunan massal di asrama putra-putri pada Kamis (11/9/2025).
Dekan Fakultas Teologi UKIT, Pdt Denny Tarumingi, membenarkan mahasiswanya diduga mengalami keracunan.
Para dosen sudah ke Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda dan Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon untuk mendampingi mahasiswa yang menjadi korban.
"Kita sudah turun langsung ke rumah sakit sejak hari Rabu hingga hari ini untuk mendampingi mahasiswa kami," jelasnya.
UKIT akan bertanggung jawab penuh terkait biaya rumah sakit.
"Untuk biaya perawatan di rumah sakit kita akan tanggung semuanya. Semua akan dimaksimalkan," tuturnya.
Denny mempercayakan penyelidikan kepada dinas terkait dan kepolisian.
"Kita tunggu saja hasilnya karena dari Dinas Kesehatan dan Polres Tomohon juga telah turun," pungkasnya.
Polisi Periksa 12 Saksi
Pihak Polres Tomohon memeriksa 12 saksi terkait kasus keracunan massal mahasiswa Teologi UKIT Tomohon, Kamis (11/9/2025).
Kasat Reskrim Polres Tomohon Royke Mantiri menuturkan, sebanyak delapan saksi berasal dari dapur asrama.
"Kami periksa koki, orang dapur dan pihak yang membeli bahan makanan," kata dia kepada Tribunmanado.com Jumat (12/9/2025).
Pihaknya juga telah memintai keterangan korban keracunan.
Total ada empat pasien yang ditanyai terkait kasus tersebut.
Sebut dia, pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan berupa tempe, sayuran dan penyedap rasa untuk diperiksa di labfor.
"Para korban ternyata makan makanan yang sama untuk menu pagi, siang dan sore," katanya.
Ia menyatakan, para mahasiswa dirawat di RS Bethesda dan Gunung Maria.
Ada mahasiswa yang jalani rawat inap, rawat jalan dan dipulangkan.
Bebernya data sementara terdapat 68 mahasiswa yang alami keracunan.
Namun, sebut dia, data bisa saja bertambah. "Anggota masih melakukan pendataan," kata dia.
Tentang UKIT
UKIT adalah Universitas Kristen Indonesia Tomohon, sebuah perguruan tinggi swasta berbasis Kristen Protestan di Tomohon, Sulawesi Utara.
UKIT didirikan pada 20 Februari 1965, yang sebelumnya merupakan integrasi dari Perguruan Tinggi Theologia (PPTh) yang didirikan oleh Pdt AZR Wenas pada 7 Oktober 1962.
UKIT menawarkan berbagai program studi melalui tujuh fakultas dan berupaya menghasilkan lulusan yang kompeten, berintegritas, serta memiliki kontribusi bagi gereja dan masyarakat.
Sejarah Singkat
Awal Mula:
Cikal bakal UKIT bermula dari Sekolah Pembantu Penginjilan (1868-1886) dan School tot Opleiding van Inlandse Leeraaren (STOVIL) (1886-1942).
Pendirian Fakultas Teologi:
Akademi Theologia berdiri pada 1960-1965, diikuti dengan pendirian Perguruan Tinggi Theologia (PPTh) oleh Pdt. AZR Wenas pada 7 Oktober 1962. Tanggal ini juga menjadi tanggal lahir Fakultas Teologi UKIT.
Peresmian UKIT:
UKIT resmi diresmikan pada 20 Februari 1965, dan PPTh kemudian diintegrasikan ke dalam UKIT menjadi Fakultas Teologi UKIT.
Fakultas dan Program Studi
UKIT memiliki beberapa fakultas, termasuk:
- Fakultas Teologi
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
- Fakultas Psikologi
- Fakultas Hukum
- Fakultas Pertanian
- Fakultas Teknik
Visi dan Misi
Visi:
Menjadi program studi teologi Kristen Protestan yang mampu mengembangkan ilmu teologi yang ekumenis dan kontekstual.
Misi:
Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat demi pertumbuhan gereja dan masyarakat di Indonesia.
Informasi Penting
Kampus: Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) terletak di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Pengelola: UKIT dikelola oleh Yayasan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Penyelenggara: Penyelenggara UKIT adalah Yayasan Perguruan Tinggi Kristen-GMIM.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| Permintaan Orang Tua Mahasiswa UKIT Setelah Kasus Dugaan Keracunan Makanan |
|
|---|
| Orangtua Mahasiswa UKIT Kecewa, Sudah Bayar Mahal Anaknya Malah Dikasih Makanan tak Layak Konsumsi |
|
|---|
| Ironi 79 Mahasiswa UKIT Keracunan Makanan di Asrama: Orangtua Bayar Biaya Jutaan, Korban Akui Trauma |
|
|---|
| Keluh Kesah Orang Tua Korban Keracunan Makanan UKIT: Minta Ahli Gizi hingga Biaya Makan Dihapus |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap Penyebab Mahasiswa UKIT Mau Kembali ke Kampus Meski Alami Trauma Keracunan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Pihak-Polres-Tomohon-memeriksa-12-khjkhjk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.