Anik Yulius Selvanus Raih Penghargaan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional 2025

Ringkasan Berita:

• Istri Gubernur Sulut YKS, Anik Yulius Selvanus menerima Penghargaan Apresiasi Bunda PAUD.
• Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Utara itu mendapat penghargaan di Tingkat Nasional Tahun 2025.
• Pada Rabu (12/11/2025), Anik Yulius menyebut penghargaan itu untuk seluruh insan PAUD di Sulut.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Prestasi membanggakan kembali diraih Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Anik Yulius Selvanus, yang sukses menerima Penghargaan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2025.

Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi dan kiprahnya dalam memajukan serta memeratakan pendidikan anak usia dini di Bumi Nyiur Melambai Sulut.

Menurut istri Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling (YSK) itu, penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya pribadi, tetapi untuk seluruh insan PAUD di Sulawesi Utara yang terus bekerja dengan hati. 

"Dari tangan Bunda PAUD, lahir generasi berkarakter, cerdas, dan berakhlak mulia,” ujar Anik dengan penuh rasa syukur, Rabu (12/11/2025).

Acara Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2025 resmi dibuka di Jakarta dan diikuti oleh seluruh Bunda PAUD dari tingkat provinsi hingga desa.

Kegiatan ini menjadi ajang penghormatan bagi para pejuang pendidikan usia dini yang berperan penting memperkuat fondasi pendidikan nasional.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh Bunda PAUD di Indonesia. Menurutnya, peran Bunda PAUD merupakan faktor kunci dalam mewujudkan visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua”.

“Pilar utama pembangunan manusia Indonesia unggul di masa depan adalah pendidikan anak usia dini yang bermutu,” tegas Gogot.

Gogot juga menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi dunia PAUD. Dari total 17,7 juta anak usia 3–6 tahun di Indonesia, baru sekitar 47 persen yang terlayani pendidikan PAUD formal maupun non-formal. Sementara itu, masih terdapat lebih dari 9,4 juta anak yang belum mengakses layanan pendidikan usia dini.

Berdasarkan data DAPODIK, EMIS, BPS, dan Potensi Desa 2026, juga tercatat 2,8 juta anak usia 5–6 tahun belum memperoleh pendidikan pra-sekolah. Menurut Gogot, tantangan ini harus dijawab dengan kolaborasi semua pihak, termasuk Bunda PAUD sebagai mitra strategis pemerintah daerah.

“Raihan kemajuan bukan berarti tanpa tantangan. Karena itu, peran Bunda PAUD sangat penting sebagai jembatan antara kebijakan pusat dan pelaksanaan di daerah,” tambahnya.

Kemendikdasmen menegaskan bahwa Bunda PAUD memiliki tiga fungsi utama:

1. Koordinasi dan Advokasi, untuk mendukung program unggulan lintas sektor.
2. Sosialisasi dan Pelatihan, dalam mendorong kesadaran publik dan partisipasi masyarakat.
3. Pengembangan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI), guna memastikan layanan PAUD yang menyeluruh dan bermutu bagi anak-anak Indonesia.

Melalui penghargaan ini, Sulawesi Utara kembali menegaskan komitmennya terhadap peningkatan kualitas pendidikan usia dini serta penguatan peran keluarga dan masyarakat dalam menyiapkan generasi emas Indonesia 2045.

Bunda PAUD Sulut Anik Yulius Selvanus: Pendidikan Karakter Anak Dimulai dari Rumah

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Utara sekaligus Bunda PAUD Sulut, Ny. Anik Yulius Selvanus memberikan perhatian penuh pada PAUD di Sulawesi Utara.

Belum lama ini Ia bahkan melakukan kunjungan ke sejumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tiga daerah, yakni TK Happy Land Kota Manado, TK Happy Holly Kids Kota Tomohon, dan TK Upus Ni Mama Kabupaten Minahasa, Senin (13/10/2025)

Dalam kunjungan tersebut, Bunda PAUD Sulut berinteraksi langsung dengan para guru serta orang tua siswa, sekaligus meninjau pelaksanaan kegiatan belajar dan program Menu Bergizi Seimbang (MBG).

“Yang terpenting dari semua ini, kita akan memberikan perhatian penuh kepada PAUD-PAUD yang ada di Provinsi Sulawesi Utara,” ujar Anik Yulius Selvanus saat berdialog dengan para orang tua di TK Upus Ni Mama.

Ia menekankan bahwa pendidikan karakter anak dimulai dari rumah, bukan semata-mata di sekolah. Menurutnya, masa usia 0–6 tahun adalah periode emas dalam pembentukan karakter dan mental anak.

“Percuma mereka disekolahkan di tempat yang bagus, tapi tidak dilanjutkan pendidikan di rumah. Padahal di rumah ini dasar dari segalanya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bunda Anik menilai bahwa para guru dan tenaga pendidik PAUD di Sulut telah memiliki kompetensi yang baik dan bersertifikat. Namun, ia menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan di sekolah dan di rumah, agar pembentukan karakter anak dapat berjalan secara utuh dan konsisten.

Dalam peninjauannya terhadap program MBG, Anik memberikan apresiasi terhadap lembaga PAUD yang telah menerapkan menu makanan sehat dan seimbang bagi anak didik.

“Untuk MBG saya lihat sudah berjalan baik, komposisi menu sudah bagus, kualitasnya juga bagus. Ini penting untuk mengedukasi anak-anak soal keseimbangan gizi,” ungkapnya.

Menutup kunjungannya, Bunda Anik kembali menegaskan bahwa perhatian terhadap anak usia dini merupakan pondasi bagi terciptanya generasi Indonesia yang berkualitas.

“Anak usia dini menjadi perhatian provinsi karena mereka adalah dasar Indonesia yang berkualitas. Karakter mereka terbentuk dari usia ini,” pungkasnya.

(TribunManado.co.id/Ren)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.