Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Pesenam Cilik Sulut Faith Amoreiza Bawa Tiga Emas dari Filipina, 'Selalu Andalkan Tuhan'

Faith Amoreiza, akrab disapa Moa, siswi Manado International School (MIS) mengharumkan nama sekolah dan Sulawesi Utara

Dok Tribun Manado
Wawancara Podcast Tribun Manado bersama Faith Amoreiza atau Moa dan Sang Ibu, Dr dr Karina Ansheila MKes 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -  Faith Amoreiza, akrab disapa Moa, siswi Manado International School (MIS) mengharumkan nama sekolah dan Sulawesi Utara (Sulut), setelah meraih tiga medali emas dan satu perak dalam kompetisi senam internasional di Filipina, 17-19 Oktober 2025

Pada kegiatan bertajuk The 10th STY International  Gymnastics Cup 2025 itu, Moa mendapat pencapaian terbaru lebih baik dari tahun sebelumnya.

Moa juga sebelumnya sudah mengikuti sekitar tujuh kompetisi dan meraih berbagai prestasi dan membawa pulang medali.

Dalam podcast Tribun Manado yang digelar di kantor redaksi, Sabtu (25/10/2025), Moa hadir bersama sang ibu, Dr dr Karina Ansheila MKes, menceritakan kisah perjuangannya di dunia senam yang baru digeluti belum lama ini.

Berikut sebagian petikan wawancara bersama Moa dan Dr Karina:

Tribun: Bagaimana awalnya Moa tertarik di dunia senam?

Dr Karina: Sebelumnya Moa sempat ikut balet, jadi sudah punya dasar gerakan. Tahun lalu di Sulut dibuka klub gymnastics, kami coba ikutkan dia, ternyata dia langsung tertarik. Setelah tiga bulan latihan, pelatihnya bilang Moa cepat belajar dan berpotensi ikut kompetisi. Sejak itu, latihan mulai intens tiap Jumat (private) dan Minggu bersama pelatih.

Tribun: Bagaimana Moa bisa terpilih mengikuti kompetisi?

Dr Karina: Pelatih punya sistem evaluasi seperti raport, jadi kemampuan anak terus dinilai. Kalau sudah bisa melakukan gerakan tertentu dan dinilai siap, baru direkomendasikan ikut kompetisi. Karena olahraga ini berisiko cedera, jadi latihan harus maksimal dan disiplin.

Tribun: Seperti apa persiapan menjelang kompetisi di Filipina?

Dr Karina: Kompetisi di Filipina ini adalah yang kedua untuk Moa. Ia baru naik ke kelas 2 SD bulan Juli, jadi persiapannya cuma tiga bulan, tapi intens. Latihan seminggu dua kali dengan pelatih berpengalaman. Puji Tuhan, hasilnya luar biasa, tiga emas dan satu perak. Dari Sulawesi Utara, hanya Moa satu-satunya yang mewakili Indonesia.

Wawancara Bersama Moa dan Dr Karina
Wawancara Podcast bersama Faith Amoreiza atau Moa dan Sang Ibu, Dr dr Karina Ansheila MKes

Tribun: Sebagai orang tua, bagaimana melihat minat Moa ini?

Dr Karina:
Kami tidak memaksakan. Kalau anaknya suka, pasti dia jalani dengan sukacita. Dari awal kami hanya mendukung. Saat coba-coba ternyata dia senang dan punya bakat, jadi kami terus support.

Saya juga selalu hadir di latihan. Walau kami tidak punya latar belakang atlet, tapi kami bangga karena dia menikmati prosesnya.

Tribun: Bagaimana dukungan pihak sekolah?

Dr Karina: Sekolah sangat mendukung, bahkan memberi dispensasi saat Moa harus bertanding.

Waktu dia pulang membawa medali, pihak sekolah juga bangga sekali karena itu jadi prestasi yang menginspirasi.

Tribun: Apa yang Moa pelajari selama bergabung di klub senam?

Dr Karina:  Latihannya mirip seperti olahraga lain, tapi lebih fokus di hari Jumat dan Minggu supaya tidak capek sepulang sekolah. Makanannya juga dijaga, harus banyak protein supaya kuat dan sehat. Gymnastics ini bisa dikatakan ibunya olahraga, karena semua badan bergerak.

Tribun: Dukungan seperti apa yang diberikan keluarga?

Dr Karina: Kami selalu hadir dan memberi dukungan penuh. Walau tidak ada keturunan atlet, tapi karena Moa suka, kami dorong dia. Klub tempat dia latihan juga profesional, dan sejauh ini baru satu-satunya di Sulut.

Wawancara Bersama Moa dan Dr Karina 2
Wawancara Podcast bersama Faith Amoreiza atau Moa dan Sang Ibu, Dr dr Karina Ansheila MKes

Tribun: Apa Cita-cita dari Moa?

Moa: Moa ingin menjadi Dokter Gigi

Tribun: Apa harapan Moa ke depan?

Moa: Pertama selalu andalkan Tuhan, kedua percaya jadi diri sendiri, dan ketiga selalu rajin belajar.

Tribun: Apa harapan Dr Karina untuk Moa ke depan?

Dr Karina: Apapun yang dilakukan, harus andalkan Tuhan dan jadi berkat bagi banyak orang.

Kita bisa pintar dan cantik, dan berprestasi, tetapi yang paling penting adalah punya sikap yang baik.

Sebagai orang tua, anaknya punya masa depan yang baik dan cita-citanya tercapai. Serta paling utama anak sehat dan Bahagia. (*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved