Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penikaman di Sangihe

Sosok Nasrudin Jendri Tarimakase, Korban Tewas Ditikam Tetangga di Sangihe Sulut, Bermula Ini

Sosok korban penikaman di Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa 11 November 2025 malam.

Tribun Manado
PENIKAMAN: Sosok korban penikaman di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa 11 November 2025 malam. Tepatnya kejadian tragis penikaman berujung korban tewas ini terjadi di Kampung Beha, Kecamatan Tabukan Utara, Sangihe, Sulut. Korban meninggal bernama Nasrudin Jendri Tarimakase. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok korban penikaman di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa 11 November 2025 malam.

Tepatnya kejadian tragis penikaman berujung korban tewas ini terjadi di Kampung Beha, Kecamatan Tabukan Utara, Sangihe, Sulut.

Korban meninggal bernama Nasrudin Jendri Tarimakase.

Korban pria berusia 37 tahun, warga Kampung Nusa, Kecamatan Nusa Tabukan.

Kronologi kejadian

Kejadian penikaman ini terjadi sekitar pukul 21.00 WITA di rumah keluarga Tarimakase-Mamuka.

Korban diduga ditikam oleh terduga pelaku berinisial UB (27), warga Kampung Beha.

Pelaku yang saat itu diduga berada di bawah pengaruh minuman beralkohol.

Pelaku secara brutal menyerang korban menggunakan sebilah pisau penikam.

Menurut data kepolisian dan keterangan saksi utama yang juga merupakan ibu korban, Mardia Mamuka, peristiwa bermula saat ia menegur pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan suara knalpot bising. 

Tidak terima ditegur, pelaku kemudian memarkir motor dan berjalan menuju rumah saksi sambil berteriak. 

Korban yang mendengar keributan keluar dari kamar untuk melihat situasi.

Saat itulah pelaku langsung mencabut pisau dari pinggang dan menikam korban di bagian lengan kanan.

Korban berusaha menyelamatkan diri dan berlari ke samping rumah, namun terpeleset.

Kondisi itu dimanfaatkan pelaku untuk kembali melakukan serangan.

Tikaman bertubi-tubi mengenai punggung, tangan, rusuk kanan hingga menembus dada, serta bagian paha kiri korban.

Setelah korban terkapar bersimbah darah, pelaku kembali ke sepeda motornya dan melarikan diri ke rumahnya yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

Teriakan saksi membuat warga berdatangan.

Namun korban sudah tidak sadarkan diri.

Ia kemudian dibawa ke RSUD Liun Paduli.

Tetapi pihak medis menyatakan korban telah meninggal.

Korban tewas akibat banyaknya luka tusukan dan pendarahan hebat.

Kapolsek Tabukan Utara, AKP Imer Toppol, menyampaikan bahwa pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan masyarakat.

“Kami telah mengamankan pelaku dan barang bukti, melakukan olah TKP, serta menyusun administrasi penyidikan.

Situasi di lokasi kejadian tetap kondusif,” ujarnya.

Adapun langkah-langkah kepolisian yang telah dilakukan meliputi:

Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Mengamankan pelaku beserta barang bukti.

Membawa korban ke RSUD Liun Paduli.

Membuat laporan polisi dan permintaan visum luar-dalam.

Polisi memberi imbauan kepada keluarga dan masyarakat agar tidak melakukan tindakan balasan.

Sementara itu, rencana tindak lanjut dari pihak kepolisian antara lain berkoordinasi dengan kejaksaan terkait proses hukum.

Kemuadian memberikan pendampingan kepada keluarga korban.

Serta mengelola informasi publik agar situasi kamtibmas tetap terjaga.

(TribunManado.co.id/Edu)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved