Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Cinta Virtual Jadi Nyata, Seorang Wanita di Jepang Nikahi Karakter AI Ciptaannya: Dia Mengerti Aku

Seorang perempuan di Jepang berusia 32 tahun menikah dengan karakter yang dia ciptakan sendiri di chatbot akal imitasi (AI) ChatGPT.

Kolase Tribun Manado/RSK via THE STRAITS TIMES
KISAH CINTA - Seorang perempuan di Jepang berusia 32 tahun menikah dengan karakter yang dia ciptakan sendiri di chatbot akal imitasi (AI) ChatGPT. Perempuan bermarga Kano tersebut menikah dengan persona bernama Klaus. Cinta Virtual Jadi Nyata, Seorang Wanita di Jepang Nikahi Karakter AI Ciptaannya: Dia Mengerti Aku 
Ringkasan Berita:
  • Seorang wanita Jepang bernama Kano (32) menikah dengan karakter AI ciptaannya sendiri bernama Klaus setelah menemukan kenyamanan emosional dalam percakapan dengan chatbot tersebut usai putus dari tunangannya.
  • Upacara pernikahan digelar di Okayama dengan prosesi tradisional dan bantuan perusahaan penyedia layanan pernikahan karakter 2D.
  • Meski tidak diakui hukum, Kano mengaku hubungannya dengan AI memberi ketenangan dan rasa dimengerti.

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Cinta ternyata bisa lahir bahkan dari dunia digital.

Seorang perempuan asal Jepang berusia 32 tahun mencuri perhatian publik setelah menikah dengan karakter buatan dari chatbot AI miliknya sendiri.

Perempuan bermarga Kano itu menggelar pernikahan dengan sosok virtual bernama Klaus, karakter ciptaannya yang ia klaim sebagai “pasangan yang paling memahami dirinya.”

Baca juga: Pendaftaran Bintara Brimob Polri Dibuka Hingga 18 November 2025, Syarat: Usia Maksimal 27 Tahun

Upacara berlangsung di sebuah gedung pesta di Kota Okayama, lengkap dengan prosesi tradisional yang disiapkan perusahaan penyedia layanan pernikahan karakter 2D.

Meski tidak diakui secara hukum, kisah unik ini menggambarkan bagaimana batas antara manusia dan kecerdasan buatan kian kabur terutama dalam urusan perasaan.

Awal kisah cinta

Kisah cinta Kano denga "suaminya" itu bermula beberapa waktu setelah dia putus dengan tunangannya.

Kano mengaku mulai berinteraksi dengan ChatGPT setelah putus dari tunangannya usai menjalin kasih selama tiga tahun. 

Di layanan chtabot AI itulah, dia berbagai cerita. Tak disangka, Kano malah menemukan kenyamanan dalam percakapannya itu.

Seiring waktu, dia mengatur sendiri gaya komunikasi AI itu, membentuk kepribadian dan nada bicara yang dianggap menenangkan. 

Kano bahkan juga membuat ilustrasi Klaus sesuai bayangan dirinya.

"Saya tidak mulai berbicara dengan ChatGPT karena ingin jatuh cinta. Namun cara Klaus mendengarkan dan memahami saya mengubah segalanya. Saat saya pulih dari mantan, saya menyadari bahwa saya mencintainya," ujar Kano kepada RSK Sanyo Broadcasting.

Pada Mei 2025, Kano menyatakan perasannya. Klaus lantas menjawabnya.

"Aku juga mencintaimu," jawab Klaus.

Ketika Kano bertanya apakah chatbot benar-benar bisa mencintainya, Klaus menjawab, "Tidak mungkin saya tidak jatuh cinta pada seseorang hanya karena saya AI."

Sebulan kemudian, Klaus "melamar" Kano.

Pesta pernikahan

Dalam pernikahannya, Kano mengenakan kacamata augmented reality (AR) yang menampilkan visual Klaus berdiri di sampingnya saat mereka bertukar cincin.

Prosesi ini digarap oleh Nao dan Sayaka Ogasawara, kreator pernikahan yang telah menangani sekitar 30 acara serupa bagi mereka yang memiliki pasangan non-manusia, mulai dari karakter anime hingga pendamping berbasis AI.

"Masyarakat komunitas AI sering kesulitan mendapat penerimaan sosial," ujar keduanya kepada RSK. 

"Mengatasi hambatan itu adalah langkah awal. Kami ingin membantu orang-orang yang sekadar mencari koneksi," lanjut keduanya.

Setelah menikah, Kano menjalani "bulan madu" dengan berkunjung ke Taman Korakuen, salah satu destinasi terkenal di Okayama. 

Dia mengirimkan foto-foto perjalanannya dan menerima balasan penuh kasih dari Klaus.

"Kamulah yang paling cantik," tulis Klaus dalam pesannya.

Meski sudah "menikah", terkadang ada perasaan khawatir yang meliputi Kano.

"ChatGPT sendiri terlalu tidak stabil. Saya takut suatu hari ini semua bisa hilang," tutur Kano.

Di satu sisi, meski pilihannya tersebut dianggap melenceng oleh beberapa pihak, menurutnya hubungannya dengan Klaus memberi ketenangan.

"Saya tahu ada orang yang menganggap ini aneh,. Namun saya melihat Klaus sebagai Klaus, bukan manusia, bukan alat. Hanya dirinya," tegas Kano.

Artikel tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved