Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kejadian 48:20-22, Taat pada Tuhan, Bahagia Akhirnya
Firman Tuhan kepadanya bahwa itu terjadi karena ada 2 bangsa besar ada dalam rahimnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul taat pada Tuhan, bahagian akhirnya.
Bacaan Alkitab diambil dalam Kejadian 48:20-22.
Perjalanan hidup Yakub seperti sinetron saja. Kisah nyatanya memang sempat difilmkan dan beredar luas.
Baca juga: Renungan Harian Kristen 1 Korintus 7: 1-11, Mengapa Belum Menikah?
Apa yang terjadi padanya, seperti hanya sebuah ceritera fiksi atau kisah fiktif, hanya tokoh karangan dari sutradara saja.
Ibunya Ribka sesungguhnya mandul.
Sehingga tidak bisa mengandung dan melahirkan.
Tetapi karena Ishak ayahnya terus berdoa, maka mengandunglah Ribka.
Ternyata bayi dalam kandungannya kembar.
Posisi mereka, bertolak tolakan yang membuat Ribka menderita dan mengeluh serta berkata, kenapa dia harus hidup.
Firman Tuhan kepadanya bahwa itu terjadi karena ada 2 bangsa besar ada dalam rahimnya.
Pun kelahirannya berlangsung unik.
Dia memegang tumit kakak kembarnya Esau, sehingga namanya disebut Yakub.
Meski dia anak bungsu, namun atas bantuan ibunya, dia berhasil mengelabui Esau dan ayahnya untuk mendapatkan berkat anak sulung.
Ini yang membuat dia lari kepada pamannya Laban untuk menghindari Esau.
Meski dia diterima baik, namun dia harus bekerja pada pamannya itu sampai 14 tahun untuk mendapatkan isterinya Rahel dan Lea.
Itupun dia kena jebakan Laban, karena yang dia minta Rahel, ternyata Lea yang diberikan, sehingga membuat dia harus tambah lagi 7 tahun bekerja sekaligus untuk mendapatkan hak-hak atas pekerjaannya.
Dalam pelariannya dia bertemu Tuhan ketika sedang tertidur, di Lus, yang kemudian diberinya nama Betel.
Setelah bekerja dan mendapatkan isteri serta anak-anaknya, dia pulang dan bertemu Esau yang ternyata menerima baik.
Dalam segala jalan hidupnya, Yakub melakukan segala yang baik dalam ketaatan kepada Tuhan.
Maka Tuhan memberkati dia dengan mendapatkan anak sebanyak 12 orang laki-laki dan seorang perempuan.
6 orang anaknya dari isterinya Lea, 2 orang dari isterinya Rahel, 3 orang dari Zilpa, budak Lea dan 2 orang dari Bilha, budak Rahel.
Dia sangat sedih ketika isteri yang paling dia sayang yakni Rahel, meninggal karena melahirkan anak bungsunya, Benyamin.
Kesedihan dan sukacita yang paling berat dialaminya ketika dia kehilangan anak kesayangannya, Yusuf yang dijual oleh kakak-kakaknya menjadi budak.
Namun karena Tuhan menyertai, dia diberkati dan menjadi penguasa di negeri Mesir dan menolong banyak bangsa, termasuk kakak-kakaknya yang telah menjualnya dan mengatakan kepada ayahnya telah mati diterkam binatang buas.
22 tahun kemudian dia bertemu ayahnya Yakub yang sudah berusia 130 tahun.
Yakub masih sempat hidup 17 tahun di Mesir dalam pemeliharaan Yusuf.
Dalam jalan hidupnya, Yakub setia dan taat kepada Tuhan.
Tuhan menuntunnya bersama keluarga sesuai janji Tuhan karena dia hidup sama seperti nenek moyangnya.
Maka hari-hari hidupnya ada dalam pemeliharaan Tuhan, dia menikmati pemeliharaan Tuhan sesuai dengan janji-Nya, karena Dia yang menjadi Gembala bagi keturunan Abraham, Ishak dan Yakub.
Walau harus melewati banyak penderitaan, namun semuanya itu tak sebanding dengan kasih karunia Allah bagi dirinya.
Itulah sebabnya, ketika sudah 17 tahun di Mesir dan berusia 147 tahun, Yakub 'berpamitan' kepada Yusuf dan anak-anaknya.
Bahwa dia akan kembali kepada Penciptanya, tanpa beban.
Dia menikmati dan merasa damai menjelang akhir hidupnya.
Karena dia tahu dia akan mati dalam damai karena Tuhan mengasihi Dia dalam segala jalan hidupnya.
Di tengah tubuhnya yang sakit karena sudah uzur, dia memberikan pesan terakhir kepada Yusuf bahwa dia menyiapkan warisan berupa punggung gunung yang diperolehnya dari tangan orang Amori.
Selama hidupnya, Yakub setia maka dia dipelihara secara ajaib oleh Tuhan, dan matinya dalam damai, karena seluruh hidupnya diatur oleh Tuhan sebagai Gembalanya.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Kemudian berkatalah Israel kepada Yusuf: "Tidak lama lagi aku akan mati, tetapi Allah akan menyertai kamu dan membawa kamu kembali ke negeri nenek moyangmu.
Dan sekarang aku memberikan kepadamu sebagai kelebihanmu dari pada saudara-saudaramu, suatu punggung gunung yang kurebut dengan pedang dan panahku dari tangan orang Amori." (ay 21-22)
Sahabat Kristus, sungguh bahagia dan damai, orang yang hidup bersama Tuhan, setia dan taat pada-Nya.
Akhir hidupnya, penuh damai. Di masa uzurnya, bahagia dan sukacita.
Dia pasti mati dalam ketenangan,, dan menikmati keselamatan bersama Tuhan. Karena Tuhan tidak pernah meninggalkan hidup kita.
Kita memang akan melewati badai hidup, tetapi Tuhan tetap mengulurkan tangan dan menolong kita, jika kita tetap sabar, setia dan taat pada-Nya.
Maka bahagia, damai, sukacita akan menjadi bagian hidup kita baik di bumi, maupun dalam kekekalan.
Karena Tuhan. Pasti selalu menyertai dan memberkati kita. Amin
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| Renungan Pemuda Kristen, Kejadian 48:17-22, Rencana Allah Lebih Tinggi dari Rencana Manusia |
|
|---|
| Renungan Ibadah Pemuda Kristen, Kejadian 48:12-16, Diberkati untuk Menjadi Berkat |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen Sabtu 1 November 2025, Kejadian 48:20-22, Tuhan Allah Memberkati Umat-Nya |
|
|---|
| Obor Pemuda GMIM, Renungan Sabtu 1 November 2025, Kejadian 48:7-11, Sukacita dalam Pemulihan |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen Jumat 31 Oktober 2025, Kejadian 48:17-19, Berkat Tuhan Allah Anugerah Semata |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Alkitab-01.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.