Obat Batuk
2 Merek Obat Batuk Sebabkan Kematian Banyak Anak di India, Diduga Mengandung DEG Melebihi Batas
Obat tersebut menimbulkan kematian pada puluhan anak di India karena diduga mengandung dietilen glikol (DEG) melebihi batas aman di India.
BPOM ujar Taruna terus memperkuat pengawasan pre- dan post-market secara intensif terhadap produk obat yang telah terdaftar dan beredar di Indonesia termasuk juga rutin melakukan pengujian yang komprehensif terhadap sirup obat.
“Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam penanganan keluhan yang berhubungan dengan penggunaan obat pada pasien sebagai bagian dari respons cepat dan langkah mitigasi komprehensif,” ungkap Taruna.
BPOM juga meningkatkan kolaborasi dengan WHO, otoritas regulatori obat negara lain, dan aparat penegak hukum dalam upaya memperkuat sistem regulasi obat dan mitigasi risiko.
BPOM mengimbau masyarakat agar menjadi konsumen cerdas dan selalu ingat Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat.
Selalu membeli dan memperoleh obat di apotek, toko obat berizin, atau fasilitas pelayanan kesehatan.
Jika ingin membeli obat secara online, pastikan obat diperoleh melalui apotek yang telah memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) dari Kementerian Kesehatan.
Dikutip dari kantor berita ANI News Wakil Kepala Menteri Madhya Pradesh, Rajendra Shukla, menyatakanm dokter yang menulis resep tersebut telah ditangkap.
Sebagian besar dari mereka diberi sirup Coldrif, mengalami retensi urin dan gangguan ginjal akut.
Dietilen glikol digunakan dalam produk mulai dari antibeku hingga kosmetik dan pelumas.
Dampaknya menyebabkan gejala yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia dapat membuat muntah dan sakit perut hingga cedera ginjal akut sehingga berujung kematian.
Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan India telah menyerukan penggunaan obat batuk yang rasional untuk anak-anak.
Sejak 2023, India mewajibkan sirup untuk diuji di laboratorium yang disetujui pemerintah sebelum diekspor, meskipun aturan yang sama tidak berlaku untuk produk yang dijual secara lokal.
Sebelumnya toksin dietilen glikol atau etilen glikol ditemukan dalam sirup obat batuk buatan India yang telah menewaskan sedikitnya 141 anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun sejak tahun 2022, dan 12 anak lainnya di India pada tahun 2019.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Populer Sulut: Info Pemadaman Listrik Hari Ini hingga Terungkapnya Penimbunan BBM Subsidi di Minut |
![]() |
---|
Peringatan Dini Hari Ini Kamis 9 Oktober 2025, BMKG: Sejumlah Wilayah Cuaca Ekstrem Hujan dan Angin |
![]() |
---|
Chord Lagu Kucinta Yesus - LGLP Kids |
![]() |
---|
Chord Lagu Semua Terbuka di Hadapanmu - Priskila |
![]() |
---|
Info PLN 5 Titik Lokasi di Bitung Siap-siap Mati Lampu, Kamis 9 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.